HALSEL OT - Ketersediaan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi bagi nelayan khususnya armada tangkap yang ada di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) desa Panamboang Kecamatan Bacan Selatan, dinilai masih minim dan belum mencukupi kebutuhan bagi para nelayan di kawasan tersebut.
Hal ini disampaikan Sekretaris Kantor Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Panamboang, Fahruddin Hadji kepada indotimur Kamis (16/3/2017), di kantornya.
Menurut Fahrudin, jumlah kapal atau armada tangkap ikan yang mendaratkan ikan di PPI Panamboang mencapai ratusan unit, baik itu kapal Inka Mina maupun armada lainnya.
Namun jatah stok BBM yang disediakan PT. Babang Raya yang bertanggungjawab menyuplai BBM di wilayah Halmahera Selatan, dinilai terlalu sedikit sehingga kadang tidak mencukupi kebutuhan mereka.
Berdasarkan data pada kantor PPI Panamboang, jumlah armada tangkap yang beroperasi tidak kurang dari 200 kapal. Dari jumlah itu, jatah BBM untuk mereka hanya sebanyak 60 ton perbulan.
"Dari jumlah jatah BBM yang hanya 60 ton ini belum bisa memenuhi kebutuhan mereka, akhirnya ratusan armada tangkap lainnya, tidak bisa beroperasi," kata Fahrudin.
Untuk mengantisipaai persoalan ini, pihak PPI Panamboang, kata dia, telah menyampaikan usulan penambahan jatah stok BBM bagi para nelayan khususnya yang menyuplai ikan melalui Pelabuhan Perikanan Panamboang.
Usulan yang diajukan itu sebanyak 100 ton perbulan. "Kita sudah ajukan penambahan jatah stok BBM. Kita minta tambahan stok sebanyak 100 ton untuk setiap bulannya," tandasnya.
Dia berharap usulan penambahan jatah kuota BBM bagi nelayan tersebut dapat disetujui sehingga bisa memenuhi kebutuhan para nelayan dalam hal peningkatan produksi hasil tangkap mereka. "Kita sudah ajukan tahun ini ada penambahan, kita berharap dapat di akomodir oleh PT. Babang Raya, sehingga persoalan minimnya stok BBM khusus nelayan dapat diatasi" pungkasnya. (ita(red)