Home / Nusantara

Harita Nickel Olah Air Limbah Untuk Pemanfaatan Pabrik

04 Maret 2024
Penampung Limbah untuk diolah kembali airnya

HALSEL, OT - Untuk menjaga ekosistem lingkungan, perusahan tambang PT.Trimegah Bangun Persada (Harita Nickel) dan anak perusahanya PT Gane Permai Sentosa, PT Megah Surya Pertiwi, PT Halmahera Persada Lygend, dan PT Halmahera Java Feronikel di Obi Kawasi, mengolah air limbah tambang untuk pemanfaataan pabrik.

Pantauan indotimur.com, saat dua hari dilokasi pertambangan, air tersebut tersebut ditampung dalam bentuk Kolam (Sedimen pond) dan oleh hingga benar-benar jernih dan digunakan kembali untuk kebutuhan pabrik itu sendiri.

Indra Maizar, Environmental Superintendent, PT HPAL (Harita Nickel), menjelaskan bahwa air limbah tidak langsung dibuang tetapi ditampung di kolam atau (sedimen pond) yang berukuran 43 hektar kemudian dipantau dan diukur parameter dan TSSnya untuk menentukan dosis pembubuhannya, baik itu Pedemex maupun sisi ferosulfat.

"Jika sudah ketahuan data saat pengukuran parameternya akan langsung difamping," terangnya.

Indra menyebut, untuk dosis Pedemex/injeksi 10 mill gram perliter sedangkan ferosulfatnya 20 mill gram perliter. Sementara konsentrasi larutan pedemexnya 1 persen dan ferosulfatnya 5 persen.

“Ada famping ferosulfat, jadi operasinya tergantung pada cuaca, kalau misalnya hujan bisa di switc terlebih dahulu dari Pedemex ke ferosulfat,”Jelas Indra.

Lanjut Indra, kolam/setling dalam pengolahan air limbah tersebut, diolah hingga mempunyai resesi waktu 2-3 jam lamanya hingga benar-benar bersih dan digunakan kembali.

“jadi aliran air dari hulu mengalir lewat tempat yang disediakan/partisi-partisinya sampai keujung otlet memakan waktu 2-3 jam,” beber Indra.

Untuk debit air lanjut Indra, normalnya ada diangka 1000 kubik perjam kalau dalam posisi hujan debitnya 4000 sampai 5000 perjam. jadi penggunaan polibekmet itu guna mempercepat pengendapan yang terjadi.

Jadi kalau fosis 10 PPM itu harusnya kadar TISS nya sampai ratusan, pengedapannya itu sampai mingguan bahkan bulanan maka bisa di endapkan 10-15 menit.artinya, mempercepat pengedapan.

“Ketika sudah melalui proses tersebut airnya akan mengalir ke kanal todoku dan dilangsung ke laut.bahkan air dari hasil olahan pada kolam kombaten terakhir akan digunakan untuk granulasi di pabrik feronickel,modelnya disemprot air di dari smelter yang membara,”tandasnya.

 (iel)


Reporter: Sahril Samad
Editor: Redaksi

BERITA TERKAIT