Home / Nusantara

Ganti Rugi Jembatan Feri Bastiong, Tunggu Hasil Survei Kerugian

15 Mei 2023
Jembatan feri Bastiong pasca ditabrak feri KMP Mutiara Pertiwi I m

TERNATE, OT - PT. Atosim Lampung Pelayaran (ALP) Cabang Ternate, Maluku Utara, mengklaim akan bertanggung jawab atas kerusakan dermaga 02 Pelabuhan Ferry Bastiong pasca insiden feri KMP Mutiara Pertiwi I  milik PT. ALP tabrak jempatan pada 10 Mei 2023 lalu.

Meski telah menyatakan kesediaan ganti rugi, pihak ASDP selaku pengelola pelabuhan dan PT. ALP belum menyepakati taksiran kerugian, karena akan disesuaikan dengan hasil survei.

Manager PT. ALP Cabang Kota Ternate, Sardi Umasugi mengatakan, terkait pertanggung jawaban kerusakan dermaga, pihaknya dan Direksi ASDP sudah melakukan komunikasi antar instansi.

"Sudah ada komunikasi Direksi ALP dan direksi ASDP pusat. dan Direksi ALP akan bertanggung jawab atas kerusakan dermaga dalam insiden kemarin,” kata Sardi Senin (15/5/2023) di Ternate.

Meski demikian, dia mengaku, sampai saat ini belum ada kesepakatan biaya kerugian karena hal tersebut mengacu pada hasil survei yang sudah dilakukan bersama.

“Tadi kita baru survei lokasi bersama dengan tim tekniknya ASDP, nanti ada tahapan untuk menghitung kerugian,” jelasnya.

Sardi menyebutkan, ALP memiliki empat kapal yang beroperasi seperti biasanya, hanya saja, satunya diberhentikan sementara sambil menjalani pemeriksaan lebih lanjut dari pihak berwajib.

“Tiganya beraktivitas sesuai jadwal dan rute. Dermaga yang rusak ini cepat diselesaikan, belum bisa saya sampaikan karena semua ada tahap-tahap pemeriksaan juga apakah memang betul kelalaian dari nahkoda,” tuturnya.

BACA JUGA : Polisi Periksa 10 Saksi Dalam Insiden Feri Tabrak Jembatan di Ternate

Sementara itu, General Manager PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Ternate, Justan Gaffaru menuturkan, progresnya masih menunggu hasil survei, baru dilakukan pertemuan masing-masing Direksi untuk membahas biaya kerugiannya.

“Kalau ALP merasa mahal, dia sendiri akan cari konsultan untuk menghitung,” ujarnya.

 

Menurut Justan, pasca insiden feri tabrak dermaga pada pekan lalu, aktivitas dermaga feri Bastiong berjalan lancar, meski hanya satu dermaga yang beroperasi.

"Tetapi jam kerja tidak seperti sebelumnya lagi. Yang reguler itu biasanya Selesai jam 23.00 WIT, tapi sekarang ini sampai jam 02.00 dini hari,” tutupnya.

 (fight)


Reporter: Gibran
Editor: Redaksi

BERITA TERKAIT