Banjir Di Halut, Warga 4 Desa Di Kao Barat Terisolasi
20 Juli 2017
TOBELO, OT- Hujan deras mengguyur Kabupaten Halmahera Utara (Halut) sejak Rabu (19/7/2017) malam hingga Kamis (20/7/2017) siang, mengakibatkan banjir di Kecamatan Kao Barat.
Akibat banjir, sedikitnya, 4 desa di wilayah tersebut teredam luapan sungai Pitago. Desa-Desa yang tergenang banjir mencapai ketinggian 60 cm sampai 1 meter diantaranya, Desa Kai setinggi 1 meter, Bailengit setinggi 70 cm, Pitago setinggi 70 cm, dan Desa Soamaetek 60 cm.
Informasi yang dihimpun indotimur.com, menyebutkan, jalan yang menghubungkan Desa Pitago sampai ke Desa Soahukum terputus dan belum bisa dilalui oleh pengendara roda dua maupun roda empat akibat dari genangan air sungai Pitago.
Hingga saat ini, belum ada laporan resmi terkait korban jiwa maupun harta benda. Warga pada 4 Desa yang tergenang air juga hingga berita ini dipublish, belum ada mengungsi.
Salah seorang tokoh pemuda Desa Kao Barat, Chrismas Buael meminta kepada Pemda Halut melalui instansi terkait dalam hal ini BPBD segera melakukan penanganan terhadap korban bajir di Kao Barat,karena kondisi dilokasi bencana banjir sangat mengkawatirkan.
"Penanganan yang dilakukan tentu jangan hanya membagi-bagikan sembako kepada masyarakat, tapi harus mencarikan solusi yang tepat dari masalah tersebut," jelas Chris kepada indotimur.com via telepon selularnya, Kamis (20/7/2017) malam.
Kata Chris, masalah banjir mengakibatkan luapan air yang cukup besar dan sangat memprihatinkan bagi masyarakat. Untuk itu tanggul disekitaran sungai Pitago sudah harus dibangun agar masyarakat jangan memgalami secara terus menerus disaat hujam deras seperti ini.
"Kami sangat mengharapkan Pemda Halut maupun Pemprov Malut segerah tanggap terhadap bencana banjir seperti ini, beruntung tidak ada korban jiwa saat kejadian," tandasnya.
Ia menambahkan, bencana bajir seperti ini sudah berulang kali terjadi pada 4 desa ini, maka diharapkan kepada Badan Lingkungan Hidup Pemkab Halut sudah harus melakukan pengkajian agar sudah bisa memastikan solusi yang tepat.
Sementara itu, hingga saat ini, pihak BPBD Kabupaten Halmahera Utara, belum bisa dikonfirmasi, karena saat dikonfirmasi, nomor telepon Kepala BPBD tidak aktif. (ds/red)<(red)