TERNATE, OT- Kesehatan merupakan hal yang penting, karena dalam kondisi tubuh yang sehat kita dapat melaksanakan setiap aktivitas tanpa adanya keterbatasan.
Tubuh yang sehat juga merupakan dambaan setiap orang tanpa terkecuali, termasuk Noho Hamisi (66) peserta JKN-KIS segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) kelas 1.
Memasuki usia senja membuat Noho harus menjaga kondisi tubuhnya agar selalu sehat dengan menerapkan pola hidup sehat terlebih dimasa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
Hal tersebut dilakukan mengingat pengalaman yang pernah dia rasakan sebelumnya ketika dirinya dirawat di rumah sakit lantaran penyakit hipertensi.
“Beberapa kali saya pernah dirawat inap di Rumah Sakit Chasan Boesoeri Ternate, terakhir tahun 2018 lalu,” kenang Noho.
Pria yang berdomisili di Kelurahan Maliaro Kecamatan Ternate Tengah Kota Ternate ini mengungkapkan bahwa semua biaya perawatannya ditanggung oleh JKN-KIS.
Selama dirawat tidak ada perbedaan perlakuan dengan pasien lainnya. Dia juga merasa tidak dipersulit atau bahkan tidak dilayani selama memanfaatkan KIS yang dimilikinya sejak 7 tahun lalu itu.
“Saya sudah lama menjadi Peserta JKN-KIS, sejak awal Program JKN-KIS digulirkan saat itu juga saya inisiatif mendaftar,” ungkap Noho.
Noho menambahkan bahwa menjadi peserta JKN-KIS itu sangat penting karena dengan terdaftar menjadi peserta JKN-KIS, maka setiap orang akan memiliki jaminan kesehatan yang pasti.
Manfaat yang didapatkan jauh lebih besar dibandingkan dengan iuran yang dibayarkan. Menurutnya suatu saat ketika mengalami sakit maka tidak perlu merogoh tabungan bahkan sampai menjual aset seperti tanah atau kendaraan hanya untuk biaya pengobatan.
“Saya tidak mampu membayangkan apabila orang yang belum terdaftar JKN-KIS kemudian jatuh sakit, pasti akan mengalami kesulitan biaya karena saya tahu biaya pengobatan saat ini tidaklah murah,” ujar Noho.
Noho yang saat usia produktif berprofesi sebagai tukang bangunan ini mengaku Program JKN-KIS ini sangatlah membantu. Dia bangga telah menjadi bagian dari program ini karena dengan prinsip gotong royongnya, peserta yang sehat dapat memberikan kontribusi membantu peserta lain yang sedang sakit.
“Secara tidak langsung dengan cara itu kita bisa bersedekah pada orang lain dan dengan bersedekah kita bisa dijauhkan dari sakit atau pun musibah lainnya,” tutup Noho.(ded)