TERNATE, OT - Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasan Busoiri melalui Wakil Direktur Utama (Wadirut), Djumbaeda Drakel membantah imfotmasi yang menyebutkan aksi protes tenaga medis di RSUD itu karena persoalan keterlambatan pembayaran gaji.
Kepada sejumlah wartawan, Wadirut RSUD, Djumbaeda Drakel membenarkan, pembayaran jasa palayanan seluruh tenaga medis di RSUD Ternate sedikit tertunda selama beberapa bulan terakhir, karena ada perubahan sistem pembayaran dari BPJS sehingga proses pembayaran jasa pelayanan mengalami keterlambatan.
"Jadi bukan gaji yang belum terbayarkan melainkan jasa pelayanan dari BPJS yang belum dibayar, kalau gaji kita sudah bayar setiap bulan", kata Wadirut yang ditemui di ruang kerjannya.
Kata dia, pihak RSUD belum membayar jasa para tenaga medis bukan kesalahan pihak RSUD tapi terjadi perubahan sistem dari BPJS yang dulunnya menggunakan sistem manual medika atau verifikasi secara eleketronik, "jadi sistemnya terjadi perubahan sehingga kita harus memulai lagi dari awal karena yang tadinya harus dibayaar Januari dimundurkan Oktober 2018 jadi diturunkan sehingga kita harus mengejar data-data, sehingga terjadi sedikit keterlambatan dalam pengisian data bukan kesalahan pihak rumah sakit cuma terjadi perubahan sistem dari BPJS," teramgnya.
Djumbaeda memastikan, jasa tenaga medis tetap terbayarkan dalam waktu dekat ini karena hari ini akan dilakukan pertemuan dengan perwakilan dari tenaga medis untuk membicara masalah tersebut,
"Insya-Allah dalam waktu dekat pasti terbayar karena memang di Agustus baru membayar jasa di Januari nanti Februari diusahakan dalam waktu dekat karena semua tergantung dari pelaporan yang kita klaim kemudian BPJS memberikan kepada pihak RSUD lalu kita mengirim klaim ke BPJS setelah klaimnya disetujui baru bisa dilakukan pembayaran," pungkasnya.(thy)