Home / Berita / Hukrim

Begini Kronologis Tujuh Warga Halteng Diserang OTK di Hutan

23 Maret 2021
Warga yang ditemukan selamat.

HALTENG,OT- Setelah ditemukan dalam keadaan selamat, seoramg warga atas nama Martawan (45) yang tercatat sebagai warga Desa Batu Dua, Kecamatan Patani Utara, menceritakan kronologis yang menimpanya bersama enam.rekannya di sungai Gwonle.

Komandan Kompi (Danki) SSK 3/Weda Satgas Pamrahwan Yonarmed 8/105 Kapten Arm Edy Tri Santoso mengatakan, menurut saksi yang selamat atas nama Martawan (45 ) warga Desa Batu Dua, Kecamatan Patani Utara, pada Sabtu (20/3/2021) sekitar pukul 07.00 WIT, Martawan bersama lima rekannya berangkat dari Desa Tepeleo menuju pertigaan jalan menuju KM 05 Desa Masure Kecamatan Patani Timur Kabupaten Halteng.

"Saat tiba di pertigaan jalan Desa Masure Kecamatan  Patani Timur, korban bersama empat temannya menunggu di pertigaan,” ucap Danki mengutip pernyataan korban selamat, Martawan.

Lanjut saksi, Babinsa Kopda Moh Zen Tehuayo anggota Koramil 1512-02/Patani, kemudian berangkat menuju Desa Masure untuk menjemput  Haji Masani (55 ), di rumahnya, namun setelah  Babinsa berangkat tidak lama kemudian Haji Masani tiba di pertigaan jalan dan bergabung dengan lima orang lainnya kemudian tidak berselang lama  Babinsa juga datang untuk bergabung.

"Kami bertujuh melanjutkan perjalanan dengan menggunakan sepeda motor menuju KM 05 (belakang kampung Desa Masure),” tutur Danki memgutip kesaksian Martawan.

BACA JUGA :Warga Halteng Yang Dilaporkan Hilang, Empat Orang Ditemukan Selamat, Tiga Lainnya Meninggal Dunia

Setelah tiba di KM 05, lanjutnya, tujuh warga kemudian memarkir kendaraan motor dan melanjutkan perjalanan menuju arah utara ke sungai Gwonle belakang Desa Damuli, Kecaamatan  Patani Timur dengan  berjalan kaki.

Sekitar pukul 16.00 WIT, tujuh warga ini tiba di sungai Gwonle dan beristirahat sambil merokok, setelah beristirahat selama kurang lebih satu jam, mereka mendapat serangan dari arah depan dengan busur panah sekitar 20 anak panah.

"Setelah dipanah oleh Orang Tidak Dikenal (OTK), Martaman dan rekannyai panik sehingga dengan spontan lari menyelamatkan diri," tutur Danki.

Saat melarikan diri, menurut pengakuan Martaman, dia sempat melihat salah satu anak panah mengenai salah satu rekannya Risno.

"Setelah itu, sekitar pukul 18.00 WIT, Martaman memberanikan diri untuk kembali sendiri ke TKP dan mendapati korban Risno dalam keadaan terluka di bagian punggung kanan," ujar Danki mengutip pernyataan Martaman.

Menurut pengakuan Martaman, saat menjaga korban Risno yang dalam keadaan terluka, sekitar pukul 20.00 WIT, satu orang laki-laki dengan mengenakan pakaian dari kulit kayu mendatangi TKP yang berjarak sekitar 20 sampai 30 meter dengan Martaman," cerita Martaman yang disampaikan oleh Danki.

Martaman bahkan meyakini, orang yang mendekati adalah salah satu dari pelaku penyerangan, sebab saat diajak berkomunikasi, gelagatnya tidak bersahabat.

BACA JUGA : Seorang Warga Halteng Ditemukan Meninggal di Hutan, 3 Lainnya dan 1 Anggota TNI Belum Ditemukan

Sekitar pukul 22.00 Wit, malam itu, korban Risno menghembuskan nafas terakhir dan meninggal dunia.

Martaman kemudian meninggalkan korban di atas pasir dan menyelamatkan diri menuju arah pantai.

"Pada Senin, (22/3/2021) sekitar pukul 13.00 WIT, Martaman tiba di rumah kerabatnya atas nama Kalsum (60) di Desa Peniti Kecamatan Patani Timur Halteng, lalu menceritakan masalah yang dialami," tutup Danki, SSK 3/Weda Satgas Pamrahwan Yonarmed 8/105 Kapten Arm Edy Tri Santoso mengutip pengakuan Martaman.

 (red)


Reporter: Supriono Sufrin
Editor: Fadli

BERITA TERKAIT