HALSEL, OT - Proyek pembangunan gardu induk PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero berkapasitas tiga megawatt (3 MG) di Desa Panamboang, Kecamatan Bacan Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), diduga tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB), dan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal).
Informasi yang dihimpun indotimur.com, pembangunan gardu PT. PLN (Persero) PLTD yang sempat kendala akibat pembebasan lahan, dan masuk kawasan pariwisata itu, akan dikerjakan tahun ini.
Pembangunan yang menelan biaya miliaran rupiah itu diawali dengan pembersihan pemerataan lahan beberapa bulan lalu dan langsung dikerjakan.kini, gedung tersebut siap difungsikan.
Namun sejauh ini, pembangunan sejumlah fasilitas pendukung gardu tersebut dalam papan informasi proyek gardu itu tidak terlihat adanya IMB dan Amdal.
Padahal, sesuai ketentuan, IMB dari pemerintah setempat melalui Kantor Perlayanan Perizinan Terpadu setelah direkomendasikan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) harus dikantongi terlebih dahulu sebelum mendirikan bangunan.
Demikian halnya, Amdal juga harus terlebih dahulu dikeluarkan Kantor Perlayanan Perizinan Terpadu setelah melewati proses penelitian dari Dinas Lingkungan Hidup.
Di samping tidak memiliki IMB dan Amdal, pembangunan Gardu PLN di Desa Panambuang sebagai pengganti Gardu PLN di Desa Tomori tersebut juga diduga tidak memiliki izin hinderordonnantie (izin lokasi).
Kepala Kantor Perlayanan Perizinan Terpadu, Farid, saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, pihaknya sudah menerima berbagai persyaratan tersebut dan saat ini sudah dikerjakan. "Kami sudah menerimanya dan dalam proses,"ujarnya.
Sementara itu, Kepala PLN Cabang Labuha, Muhcsin melalui wakilnya Paul, membenarkan jika Gardu (gedung mesin) tersebut saat ini menunggu IMB dan Amdalnya yang sedang diproses.
"Iya, memang betul Amdalnya dan IMB-nya belum ada, saat ini dalam pengerusun," jelasnya.
Namun kata dia, saat ini segala sesuatu yang berkaitan dengan operasional gardu tersebut sudah siap dioperasikan untuk melayani seluruh masyarakat di Halsel.
"Bulan ini kami sudah aktifkan, jadi ada kemungkinan pemadamani selama sebulan saat pemasangan mesin," terangnya.
Karena kata Paul, pihaknya akan melepas tiga mesin di Tomori saat pemasangan 5 mesin berkapasitas 3 MW di Panamboang.
(iel)