Home / Indomalut / Halsel

LPPM ITB Beri Pendampingan Kembangkan UMKM di Halsel

31 Agustus 2023
Proses pengelolaan UMKM

HALSEL, OT - Kelompok pelaku usaha UMKM di Kota Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara mengikuti pendampingan UMKM yang dilakukan oleh LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) Insitut Teknologi Bandung (ITB) yang diketuai oleh Prof. Ir. Yassierli, ST., MT., PhD.

Pada pendampingan yang dilakukan, para pelaku usaha mikro mencoba menggunakan alat dehidrator untuk pengeringan produk olahan ikan tuna.

"Ikan tuna sendiri adalah salah satu hasil alam yang banyak sekali tersedia pada perairan wilayah Maluku Utara dan biasa menjadi konsumsi sehari-hari masyarakat. Masyarakat biasa mengolah ikan tuna menjadi berbagai masakan, ataupun diasap untuk memperpanjang masa simpan produk hasil laut," sebut prof Yassierli dalam pendampingannya.

Kata dia, beberapa UMKM lokal telah mampu mengolah ikan tuna menjadi produk abon dan garu (salah satu olahan ikan tuna yang disuwir dan diaduk dengan sambal). Tim dari ITB menyoroti salah satu tantangan dalam pengembangan UMKM yang terlihat adalah untuk menonjolkan keunikan produk dan menetapkan standar kualitas produk yang dihasilkan. 

"Diharapkan usaha UMKM produk olahan ikan yang dilakukan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Menurut Prof Yassierli, tim dari ITB terlebih dahulu telah melakukan observasi dengan melakukan kunjungan dan komunikasi langsung dengan berbagai pelaku UMKM di sekitar Kota Labuha. Kebutuhan terhadap dehidrator mengemuka sebagai salah satu teknologi tepat guna yang akan sangat membantu UMKM dalam pengolahan produk ikan. 

Dehidrator, atau yang biasa disebut dengan mesin pengering, adalah perangkat yang digunakan untuk menghilangkan sebagian atau seluruh kadar air dari bahan makanan seperti buah-buahan, sayuran, daging, ikan, dan rempah-rempah. 

"Jadi Penggunaan dehidrator dapat menggantikan proses pengeringan melalui penjemuran yang sangat tergantung pada kondisi cuaca dan memiliki risiko pada kontaminasi dan penurunan kualitas produk," ujarnya.

Alat dehidrator yang digunakan, kata Prof Yassierli, dilengkapi fitur pengaturan suhu dan waktu yang presisi, sehingga dapat mempercepat proses pengeringan dendeng ikan tuna, dengan keunggulan higienitas dan standar kualitas produk yang dihasilkan.  

"Tiak hanya ikan, dehidrator dapat juga digunakan untuk pengeringan berbagai produk lokal lain seperti cumi-cumi, udang, teri, bahkan pisang yang juga banyak terdapat di wilayah Maluku Utara," sebutnya.

Olehnya itu, Prof Yassierli, berharap dengan adanya program yang diinisiasi oleh ITB ini dapat menjadi insiasi pengembangan produk khas lokal yang dapat merambah pasar di luar Maluku Utara, bahkan mancanegara. Harapan yang sama juga disampaikan oleh Wakil Bupati Halmahera Selatan, Hasan Ali Bassam Kasuba saat menerima rombongan ITB di ruang kerjanya pada hari Selasa pagi, 29 Agustus 2023. Semoga kerja sama ITB dan Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan dapat semakin ditingkatkan di masa yang akan datang.(iel)

 (iel)


Reporter: Sahril Samad
Editor: Redaksi

BERITA TERKAIT