HALSEL, OT - Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Halsel kembali mengelar unjuk rasa, menuntut pemerintah daerah mengeluarkan rekomendasi kepada pemerintah pusat untuk menuntaskan problem sosial yang terjadi saat ini di Kabupaten Halmahera Selatan.
Aksi yang dipusatkan di depan kantor Bupati itu menindak lanjuti lonjakan harga BBM yang disertai mahalnya bahan pokok lainnya di Halmahera Selatan.
Selain berorasi, masa aksi yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa, Pemuda Halsel Menggugat juga membawa poster dan spanduk yang berisi kecaman atas kebijakan pemerintah pusat terkait kenaikan harga BBM yang mempengaruhi harga kebutuhan lainnya.
Dalam orasinya, Korlap Aksi, Alfian Yunus, menyampaikan, Aliansi Mahasiswa, Pemuda Halsel Menggugat mendesak pemerintah segera mencabut keputusan kenaikan harga BBM serta menurunkan harga sembako.
"Kami juga meminta agar tarif PPN, elpiji dan tarif listrik yang rencananya dinaikan, segera dibatalkan," koar Alfian dalam orasinya.
Dia juga meminta aparat penegak hukum segera tangkap dan adili pelaku mafia BBM dan minyak goreng dari tingkat pusat hingga di daerah.
Masa aksi juga meminta agar pemerintah, secepatnya membaskan Drposit/kouta BBM Petralite, serta mengawal implrmemtasi UU TPKS dan Tramsparasi Revisi UU Sikdikaas.
"Intinya Wajudkan Reforma Agraria Sejati dan Mendesak Pemda Halsel Menertibkan Harga BBM, serta Memperkuat Pengawasan SPBU Kompak Hai-Sel," terangnya.
Selain isu nasional, Aliansi Mahasiswa, Pemuda Halsel Menggugat juga meminta Pemkab Halsel segera mencabut IUP Amasing Tebaru dan menghentikan kekerasan seksual serta mencabut ijin usaha SPBU Kompak yang tidak mengunakan Fuel Dispraser.
"Kami ingin Pemkab mewujudkan pendidikan gratis dalam situasi melonjaknya harga BBM dan kebutuhan pokok lainnya di Halsel," tegasnya.
Sementara itu, Bupati Halsel, Usman Sidik saat menui masa aksi, mengaku akan menindak lanjut semua tuntutan yang disampaikan sehingga problem sosial di Halsel akan segera terselesaikan.
(iel)