TERNATE, OT – Pala Ternate menjadi salah satu komoditas unggulan yang telah masuk tahapan penilaian substantif indikasi geografis oleh Tim Ahli Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkum Maluku Utara (Malut), Budi Argap Situngkir yang mengikuti secara langsung penilaian substantif tersebut menyampaikan bahwa Kemenkum Malut mendukung upaya sinergi dari Pemerintah Kota Ternate melalui Dinas Pertanian, dan Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) untuk menjadikan Pala Ternate sebagai indikasi geografis.
Menurut Argap Situngkir, Tim Verifikasi Kemenkum Malut telah turun langsung melakukan penilaian mandiri atas kelengkapan dokumen pengusulan Pala Ternate menjadi indikasi geografis.
“Kanwil Kemenkum Malut berharap penilaian substantif akan menetapkan Pala Ternate menjadi indikasi geografis. Sebab, Pala Ternate memiliki sejarah yang panjang, dan telah mampu mendukung ekonomi masyarakat khususnya petani dan pedagang,” ujar Argap Situngkir di Aula Gamalama Kanwil, Rabu (3/9/2025).
Kepala Dinas Pertanian Pemkot Ternate, Thamrin Marsaoly menyampaikan rasa syukur Pala Ternate bisa sampai ke tahapan akhir penilaian substantif.
Menurutnya, Ternate sebagai Kota Rempah dan titik nol jalur rempah dunia merupakan penanda pala dan cengkih sebagai komoditas unggulan sejak berabad silam. “Rempah Pala Ternate ini harus dilindungi, karena bisa saja diambil negara lain,” ungkap Thamrin secara virtual.
Ketua Tim Ahli DJKI, Gunawan menyampaikan bahwa dalam penilaian substantif pihaknya akan memastikan kelengkapan dokumen usulan Pala Ternate, baik struktur MPIG, proses penangkar benih, penanaman, panen, pasca panen, produksi, penjualan, sampai perdagangan telah berjalan dengan baik.
Selanjutnya, Tim MPIG melakukan pemaparan materi, dan verifikasi lapangan secara virtual terhadap titik objek pemeriksaan baik di kebun Pala Ternate, tempat produksi dan penjualan.
“Hasil penilaian akan disampaikan dengan harapan, Pala Ternate dapat menjadi indikasi geografis dari Ternate Maluku Utara,” pungkasnya.
(fight)