HALSEL,OT- Sekretaris Daerah Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Saiful Turuy, menghadiri rapat konsultasi dengan Badan Anggaran (Banggar) DPRD membahas program Smart City.
Ditemui usai rapat, Sekretaris Daerah menjelaskan, pihaknya bersama DPRD membahas terkait kesiapan pembagunan yang dicanangkan pemerintah Usman-Bassam terkait program smart city.
Kata Saiful, program kota pintar yang dirancang itu kurang lebih menelan anggaran sebesar Rp 52 miliar melalui alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2022, yang tersebar di empat OPD.
“Jadi ada empat dinas, yakni Dinas Perumahan Kawasan Permukiman (Disperkim) dengan pagu anggaran Rp 20.986.400.020, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Rp 13.473.794.000, Dinas Pariwisata Rp 7.000.000.000 dan Diskominfo Statistik dan Persandian sebesar Rp 10.675.127.392. Dari setiap anggaran ini untuk menangani program smart city tahun 2022,” jelasnya.
Lanjut Saiful, untuk akumulasi smart city sendiri sedikitnya dirancang kurang lebih Rp 400 miliar sekian dalam satu periode hingga 2024 nanti.
"Jadi OPD yang paling berperan aktif dalam program ini adalah Dinas PUPR dan Disperkim yang menangani pembangunan fisik, sedangkan Diskominfo menangani IT dan perangkat lunak," sebutnya.
Namun, Kata Saiful, untuk semua OPD sudah menyatakan mendukung program ini, tapi dilakukan penyesuaian dengan perencanaan dan program dari masing-masing OPD.
Sementara Wakil Ketua II DPRD Halsel, Muslim Hi Rakib kepada sejumlah wartawan mengatakan, maksud dan tujuan memanggil sejumlah pejabat dalam rangka koordinasi menyangkut tindak lanjut kegiatan smart city, sebagaimana yang telah dikonsepkan, sekaligus melakukan evaluasi terhadap progres APBD tahun 2022.
Untuk program Smar City, DPRD lebih mempertegas keseriusan dari Pemkab Halsel dalam membangun Smart City.
“Rapat tadi sekligus kita minta atau pertegas lagi sejauh mana progres mulai dari perencanaan hingga fisik itu sudah sejauh mana dilaksanakan, jadi lebih kesitu itu yang kita minta pada Pemkab agar lebih serius,” ungkap Muslim Hi. Rakib.
Politisi PKB ini menambahkan, smart city dirancang memakan anggaran sebesar Rp 300 miliar, dengan proses pekerjaan dilakukan secara bertahap tiap tahun hingga 2024 mendatang.
Untuk pelaksanaan awal tahun ini di anggarkan sebesar Rp 100 Miliar lebih yang di tuangkan dalam Dokumen APBD sebagai payung hukum kegiatan dimaksud, kini sudah disahkan dan progresnya sekarang telah berjalan di ULP.
Adapun titik lokasi yang menjadi kegiatan dari Smart City meliputi, lokasi wisata pulau Nusa Ra hingga DesaTembal Bacan Selatan, kemudian Zero Poin dan Papaloang Part, yang kesemuanya akan mulai di eksekusi dalam waktu singkat pekan depan.(iel)