Home / Indomalut / Halsel

Astaga, Kontraktor Tambatan Perahu Sagawele Masuk Daftar ’’Perusahan Hitam’’

Aparat Penegak Hukum Diminta Segera Bertindak
13 Oktober 2023
Jembatan Sagawele Yang Dikerjakan Oleh Kontraktor IM alias Is

HALSEL, OT - Selain proyek tambatan perahu di Desa Sagawele Kayoa yang menjadi polemik, kontraktor berinisial IM juga diduga memiliki catatan buruk dalam sejumlah proyek di Kabupaten Halmahera Selatan.

Penelusuran indotimur.com menyebutkan, selain tambatan perahu di Sagawele, yang disebut-sebut tidak sesuai RAB, oknum kontraktor berinisial IM  juga diduga menggagalkan sejumlah item pekerjaan pada sejumlah OPD di Halsel.

Salah satunya dermaga laut Desa Laromabati dengan nilai anggaran Rp. 4 miliar dari Dinas Perhubungan. Selain itu, proyek pengadaan speedboat senilai Rp,1 miliar lebih yang bersumber dari anggaran pada Dinas BP3AKB.

Kabarnya, seluruh proyek "bermasalah" tersebut dikerjakan pada tahun 2022. Dari sejumlah proyek tersebut, hanya satu paket proyek ruang tunggu Saketa yang dinilai memenuhi syarat pekerjaan, sementara sisanya diduga terbengkalai.

Akibat dari terbengkalainya pekerjaan tersebut, sejumlah dinas harus menanggung resiko dengan konsekwensi pemberhentian dari jabatan. 

"Kami mendapat informasi, Kadis BP3AKB, Ibu Karima harus merelakan jabatannya kepada orang lain, lantaran pekerjaan pengadaan speedboat senilai Rp.1 miliar sekian hingga saat ini tidak dikerjakan oleh oknum kontraktor IM," ungkap salah satu sumber dari Dinas terkait.

Dia mengaku, kontraktor datang dengan berbagai argumen untuk mendapatkan proyek tersebut, namun anehnya hingga saat ini speedboat tersebut tak kunjung ada, hingga kadis BP3AKB harus menjadi "tumbal" dan diganti oleh dr.Vita Sangadji.

"Iya, memang pergantian itu selain kinerja, hal lain juga terkait pengadaan speedboat," sambung sumber yang meminta namanya tidak ditulis.

Selain pada Dinas BP3AKB, IM juga gagal mengerjakan proyek Rp.4 miliar sekian dermaga desa Laromabati Kecamatan Kayoa Utara, sehingga masuk dalam blacklist pada Dinas Perhubungan.

Menanggapi hal tersebut, Ketua GPM Halsel, Harmain Rusli, menegaskan, atas gagalnya sejumlah pekerjaan tersebut pihaknya meminta Aparat Penegak Hukum (APH) baik Polres maupun Kejari untuk tidak menutup mata dengan aksi kontraktor nakal yang mengerjakan pekerjaan asal-asalan.

Senada dengan GPM, sejumlah Relawan Usman-Bassam juga ikut serta mengomentari kegagalan kontraktor tersebut, karena dianggap merusak nama baik Bupati dan Wakil Bupati Halsel Usman- Bassam.

"Kalau mental kontraktor seperti ini, maka yang kita dapat hanya citra buruk Bupati Halsel, itu sangat berpengaruh, maka kami minta pihak berwajib agar jangan tinggal diam," tegas salah seorang loyalis Usman-Bassam.

 (iel)


Reporter: Sahril Samad
Editor: Redaksi

BERITA TERKAIT