HALTIM,OT- ANTAM Group melakukan pendampingan pengolahan pangan lokal dalam penanganan stunting di 10 Desa sewilayah Kecamatan Maba dan 2 Desa di Kecamatan Kota Maba Kabupaten Halmahera Timur.
Kegiatan pendampingan pengolahan pangan lokal tersebut ANTAM Group menggaet Pergizi Pangan Indonesi Maluku Utara, Dokter serta Generasi Milinel dalam wilayah Kecamatan Maba.
Salah satu perwakilan CSR PT ANTAM, Indah mengatakan, setiap Desa yang didatangi kemudian didemontrasikan menu pangan lokal yaitu menu utamanya Naget dan menu tambahan lainnya beda-beda disetiap Desa.
“Untuk hari ini menu utamanya adalah Naget dan menu tambahan lainnya. Sementara untuk menu kemarin itu siomai tahu dan nasi goreng pisang,” kata Indah, di sela-sela demontrasi olahan menu pangan lokal, di Kantor Desa Buli, Selasa (07/11/2023).
Dikatakan, kegiatan pendampingan ini juga akan disediakan buku resep atau buku saku bagi Masyarakat terutama para Kader Posyandu di setiap Desa dengan harapan kegiatan seperti ini tidak hanya sampai berakhir pada hari puncak Hari Kesehatan Nasional (HKN).
“Jadi harapannya kegiatan olahan pangan ini tetap berlanjut jangka panjang dan bisa diadopsi serta diimplementasikan oleh Desa menjadi makanan tambahan disetiap Posyandu,” harapnya.
Lanjut Indah, dengan dilakukan kegiatan ini diharapkan kepada setiap Pemerintah Desa agar mendukung percepatan perununan angka Stunting khususnya di wilayah Kecamatan Maba dan Kota Maba.
“Sampai hari ini sudah enam desa yang kami lakukan pendampingan. Kegiatan ini akan berlanjut sampai pada hari kamis dengan jumlah sebanyak empat desa,” ujarnya.
Terpisah, Ketua Pelaksana Pergizi Pangan Indonesia Maluku Utara, Fahmi Abd Hamid mengatakan, dalam rangka memperingati HKN ke-59 ANTAM Group melaksanakan kegiatan pendampingan pengolahan pangan lokal dalam penanganan stunting.
“Selama ini kita ketahui bersama masyarakat banyak memberikan konsumsi kepada anak-anak itu lebih cenderung ke jajanan, padahal didaerah itu banyak potensi pangan lokal yang bisa dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan gizi dan lain sebagainya,” kata Fahmi.
Sehingga lanjut dia, ANTAM Group mengundang Pergizi Pangan Lokal Indonesia Malut sebagai profesi yang berkonsentrasi dalam pengolahan pangan lokal untuk bagaimana mengolah dan mengidentifikasi potensi-potensi pangan yang berada di 10 Desa dalam wilayah kerja ANTAM Group.
“Bagaimana memotret pangan-pangan disini yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan gizi tertutama pada tiga kelompok sasaran yaitu, anak balita, ibu hamil dan ibu menyusui,” jelasnya.
Lanjut Fahmi, tujuan dari kegiatan pendampingan pengolahan pangan lokal ini akan melahirkan informasi-informasi terkait persoalan yang berhubungan langsung dengan tiga kelompok sasaran tadi.
“Output dari kegiatan ini juga akan melahirkan buku dari ringkasan pengolahan pangan lokal yang bisa diolah, kemudian pangan yang diolah itu kami mencoba untuk mengetahui nilai gizi sehingga dapat diketahui oleh masyarakat pada saat dilakukan pendampingan pengolahan pangan lokal,” ujarnya.
Untuk diketahui, 12 Desa yang masuk dalam pendampingan pengolahan pangan lokal diantaranya, Desa Soalaipoh, Desa Soa Sangaji, Desa Buli, Desa Sailal, Desa Teluk Buli, Desa Buli Karya, Desa Buli Asal, Desa Wayafli, Desa Geltoli, Desa Gamesan, Desa Pekaulang dan Desa Baburino.(dx)