Home / Ekonomi / Bisnis

25 IKM Binaan Disperindag Ikut Bimtek Pengembangan Sari Buah Pala

07 Oktober 2019

TERNATE, OT - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate, bekerjasama dengan Direktorat Industri Kecil dan Menengah Pangan, Barang dari Kayu, dan Furniture (IKM PBKF), Kementerian Perindustrian RI, Senin (7/10/2019), melaksanakan kegiatan Pendampingan dan Pengembangan IKM Sari Buah Pala di lantai 3 hotel Grand Dafam Termate.

Kegiatan yang selenggarakan selama 4 hari itu, dibuka secara resmi oleh Kasubdit Direktorat IKM PBKF Kementerian Perindustrian RI, Endang Purweni, mewakili Direktur IKM PBKF Kementerian Perindustrian RI.

Kabid Industri Disperindag Kota Ternate, Sunarto Andili, menjelaskan, kegiatan pendampingan pengembangan IKM yang diikuti oleh 25 IKM ini, dilaksanakan dalam bentuk Bimbingan Tekhnik (Bimtek) itu, para peserta diberikan materi dan praktek sejumlah produk olahan pala,.seperti permen, marshmellow, jelly drink, selai lembaran, minuman bulir sari pala serta jus pala.

Menurutnya, selain Bimtek, juga dilakukan penyerahan bantuan peralatan produksi sirup pala kepada 3 IKM, "bantuan itu, dalam bentuki 3 set peralatan, berupa mesin pengupas buah pala, mesin pengolah minuman sari buah pala dan kulkas minuman," sebut Sunarto.

Sementara itu, Kadis Perindag Kota Ternate, Nuryadin Rahman dalam sambutan tertulisnya yang juga dibacakan Kabid Industri Disperindag Kota Ternate, Sunarto Andili, menjelaskan, kehadiran Kementerian Perindustrian RI melalui Direktorat IKM PBKF, merupakan tindak lanjut dari usulan Disperindag Kota Ternate (proposal) ke Kementerian Perindustrian RI terkait permintaan pelaksanaan bimbingan teknis dan pendampingan pengembangan usaha pengolahan buah pala.

"Tentunya ini menjadi kesempatan yang baik bagi kami karena Kemenperin melalui Direktorat IKM PBKF menyetujui usulan kami sehingga kegiatan Bimbingan Teknis Pengembangan IKM Sari Buah Pala yang menjadi salah satu komoditas unggulan Kota Ternate dapat dilaksanakan pada saat ini," kata Sunarto mengutip sambutan Kadis Perindag.

Menurutnya, potensi sektor industri yang sangat riil dimiliki Kota Ternate yaitu industri kecil dan menengah, karena sektor ini berbasis pada sumber daya lokal.

Data IKM menunjukkan tren positif selama kurun waktu 5 tahun terakhir. Jumlah pelaku usaha Industri Kecil dan Menengah Kota Ternate sampai dengan bulan September 2019 berjumlah 1.345 unit usaha industri yang mampu menyerap 3.886 tenaga kerja dan nilai investasi sebesar ±53,4 M.

Dia menyebut, ada 4 kategori bidang industri, yaitu industri pangan, industri sandang, industri kimia dan bahan bangunan serta industri kerajinan. "Jumlah IKM terbanyak terdapat pada industri pangan sebanyak 507 IKM. Untuk itu, kebutuhan IKM pangan lebih beragam sehingga diperlukan pelatihan, pembinaan, pendampingan maupun bantuan peralatan agar IKM pangan mampu menghasilkan produk yang berkualitas dan bersaing hingga kancah internasional," katanya.

Berbagai upaya telah dilakukan, salah satunya yaitu menciptakan minuman sari buah pala dengan brand Bebidas Reis. Minuman pala dipilih karena merupakan identitas Kota Ternate sebagai penghasil rempah serta memiliki kekhasan yang menjadi unggulan pada setiap kegiatan baik pameran dalam daerah, luar daerah hingga pameran internasional.

Tahapan formulasi komposisi produk telah hampir selesai hanya tinggal menunggu hasil pengujian nilai gizi produk. Selanjutnya akan dilaksanakan pelatihan standarisasi produk Bebidas Reis pada IKM penghasil sari buah pala sehingga terjamin standar produk dari setiap IKM yang memproduksi Bebidas Reis.

"Produk ini nantinya akan kami launching pada kegiatan HJT di bulan Desember tahun ini. Untuk itu kami minta perhatian dan dukungan dari IKM Kota Ternate, khususnya yang memproduksi minuman sari buah pala," sebutnya.

Dia juga memaparkan, pertumbuhan dan peningkatan IKM didasari oleh peningkatan kreatifitas dan inovasi pelaku usaha. "Pada era ini, pelaku usaha dituntut untuk menghasilkan produk yang tinggi kegunaan serta unik. Nilai tambah yang menjadi pembeda dari suatu produk akan lebih menjual. Oleh karena itu, kegiatan Bimbingan Teknis Pengembangan IKM Sari Buah Pala yang difasilitasi oleh Kementerian Perindustrian RI sangat dibutuhkan untuk menambah pengetahuan, keterampilan, serta keahlian pelaku usaha industri kecil dan menengah di Kota Ternate," terangnya.

Dia berharap, perhatian dan ketekunan dari para peserta Bimtek agar dapat menyerap materi maupun praktek dengan baik. Serta dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk bertanya atau konsultasi terkait usaha yang digeluti.  (thy)


Reporter: Fadli

BERITA TERKAIT