Home / Berita / Nasional

Keluarga Korban Desak KNKT Terus Lakukan Pencarian Kapal MV. Nur Allya

03 Oktober 2019
Suasana pertemuam keluarga korban dan KNKT serta stakeholder terkait

TERNATE, OT – Meskipun proses pencarian kapal kargo MV. Nur Allya resmi ditutp, pihak keluarga tetap mendesak Komite Nasional Keselamatan Trasportasi (KNKT) Nasional dan Basrnas terus melakukan pencarian.

Salah satu perwakilan dari keluarga korban, Agus Triyono mengatakan, pihak keluarga diberikan gambaran atau asumsi bahwa kapal itu tenggelam tapi tidak sesuai. Namun bukti otentik yang menyatakan bahwa kapal kargo MV. Nur Allya sudah tidak ada.

“Nah, ini kan kami dari pihak keluarga sendiri tidak puas dengan hasil ini kerena tidak ada data riil dan jelas terkait hilangnya kapal tersebut,” ujar Agus kepada indotimur.com, usai pertemuan tertutup dengan KNKT Nasional bersama 50 orang keluarga korban, Basarnas Ternate serta stakeholder terkait di Emerald Hotel Ternate, Kamis (3/10/2019) sore tadi.

Menurutnya, perwakilan keluarga korban tidak puas dan tidak menerima dengan hasil penyampaian KNKT. Untuk itu, keluarga minta agar KNKT terus melakukan proses pencarian terhadap kapal kargo MV. Nur Allya, karena sesuai janji KNKT mereka akan melakukan investigasi maka tentunya pencarian ini belum berakhir selama belum ada titik terang,” tegas Agus.

Agus mendesak, keluarga korban meminta kepada KNKT harus mengecek citra satelit tepatnya pada kapal kargo MV. Nur Allya yang hilang kontak, agar dicek keberadanya dimana dan harus diberikan kepada keluarga, karena penyampaian dari KNKT seakan-akan menyatakan proses pencarian terbukti bahwa kapal tersebut tenggelam.

“Jadi kami dari keluarga belum puas menerima hasil ini, karena belum ada bukti otentik dan belum kejelasan yang disampaikan kepada kami sebagai keluarga korban,” ungkapnya.

Alasan belum diterima penjelasan KNKT oleh pihak keluarga, karena banyak barang-barang yang ada di dalam kapal  tidak ditemukan oleh KNKT dan instansi lain disaat proses pencarian.

“Jika seandainya kapal itu terbalik seharusnya ada barang-barang yang terapung di permukan air laut, tetapi faktanya tidak ditemukan. Maka kami belum yakin dan asumsi kapal itu penuh hingga tenggelam kami belum puas dan terima,” tutupnya. 

Sayangnya, pertemuan tersebut dilakukan secara tertutup hingga melarang wartawan untuk masuk, bahkan usai kegiatan pihak KNKT dan Basarnas tidak ada yang bersedia memberikan keterangan.(ian)


Reporter: Ryan

BERITA TERKAIT