Home / Berita / Hukrim

Diduga Stres Ditinggal Istri, Seorang Pria di Halut Tewas Gantung Diri di Rumahnya

27 Februari 2020
Korban Gantung Diri
HALUT, OT- Fredik Tutuarima alias Iki (45) warga Desa Gosoma, Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut), nekat mengakhiri hidupnya dengan menggantung diri di dalam rumahnya menggunakan tali rafia.
 
Berdasarkan informasi yang himpun indotimur.com di lapangan, korban diduga stres karena berkelahi dengan istrinya, sehingga istrinya keluar dari rumah dan tinggal bersama ibunya.
 
Selain itu, korban sebelum mengakhiri hidupnya, sempat melakukan live melalui akun facebooknya yang berdurasi kurang lebih 14 jam. 
 
Namun baru diketahui Kamis (26/2/2020) sekira pukul 15.00 waktu setempat. Dalam video itu korban hanya seorang diri dalam rumahnya, mulai dari menyiapkan tali rafia berwarna hitam yang diikat pada kayu ruang tengah rumah korban sampai memasang tali dilehernya.
 
Dalam video itu juga korban berpesan kepada kakaknya, jika dirinya sudah meninggal maka jenazahnya di makamkan di kampung halamannya di Morotai.
 
Korban pertama kali ditemukan oleh Firjin yang merupakan sahabat korban di ruang tengah rumahnya, dengan kondisi tergantung menggunakan tali rafia sekitar pukul 15.00 WIT.
 
Firjin mengaku, dia bersama mertua korban datang ke rumah korban. Saat itu rumah korban dalam keadaan terkunci, Firjin dan mertua korban memaksa masuk ke dalam rumah dengan cara menjebol pintu belakang.
 
“Jam 3 sore kami buka pintu belakang. Semua pintu terkunci  jadi kami paksa buka. Setelah berhasil masuk, saya liat korban sudah gantung diri, jadi saya langsung keluar beritahu mertua korban dan keluarganya bahwa Iki (korban) sudah gantung diri," ujarnya.
 
Sementara istri korban, Olfrince Ontoni alias Ona tidak menyangka jika suaminya bisa mengahiri hidupnya dengan cara gantung diri.
 
Menurut Ona, dirinya sementara di kantor tiba-tiba kakaknya menelepon menyampaikan, bahwa cepat pulang ke rumah.
 
"Saya dengan suami tiga hari lalu ada sedikit adu mulut, karena suami saya pulang dalam keadaan mabuk, maka saya menegurnya," kisah Ona kepada indotimur.com di kediamannya.
 
Selanjutnya, Kata Ona, dirinya pergi ke rumah orangtuanya untuk menghindar amarah suaminya yang sedang mabuk. 
 
"Setelah kita saling adu mulut, saya menghindar ke rumah mama saya selama tiga hari untuk mencegah jangan sampai ada perkelahian. Tapi saya selalu pulang ke rumah mengurusi dalam rumah seperti biasanya, tidak ada masalah lain hanya itu saja," tuturnya.
 
Setelah pihak Kepolisian meminta keterangan untuk penyelidikan, dari pihak keluarga dan istri korban meminta agar korban tidak perlu divisum maupun outopsi.
 


Reporter: Redaksi

BERITA TERKAIT