TERNATE, OT -  Untuk memaksimalkan pendistribusian air bersih kepada warga Kelurahan Jati, khususnya di RT 10, 11 dan RT 12, PDAM akan merubah skenario pendistribusian melalui sistem buka tutup jalur, sehingga beberapa wilayah di kawasan Ternate Selatan bagian barat, sedikit mengalami gangguan pendistribusian.

Direktur PDAM Ternate, Saiful Djafar mengatakan, resiko yang diambil PDAM ketika air yang memasuki wilayah RT 10, 11, dan 12  yang melewati kampung Jan, di sebelah kirinya bakal di blokir.

Pemblokiran ini dilakukan agar air terus berjalan ke arah RT 10, 11, dan 12. "Termasuk pak Sekda punya rumah, yang selama ini berjalan 24 jam itu, juga diblokir supaya satu hari jalan satu hari mati," kata Saiful.

Kemacetan pasokan air bersih untuk masyarakat di bagian barat Ternate, kata dia, baru akan normal jika pembuatan saluran air danau Ngade rampung.

"Kelancaran air yang berda di tempat tersebut menunggu  pembuatan air yang berada di Ngade bisa difungsikan berarti air yang berada kawasan itu bisa stabil," ungkapnya.

Sementara itu, anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ternate, Mohdar Bailussy menjelaskan, keluhan warga terhadap pendistribusian air bersih di Kelurahan Jati, khususnya di RT 10, 11 dan RT 12, terungkap saat pihaknya melakukan reses beberapa waktu lalu.

Kata dia, solusi yang ditawarkan pihak PDAM untuk membuka salah satu jalur baru menuju ke RT 10, 11 dan 12, tentu akan dievaluasi, apakah efektif atau tidak.

"Kita menunggu dalam dua hari ini, supaya di fokuskan ke PDAM agar dua hari ke depan apakah dengan sistem baru yang dibuat oleh PDAM ini, efektif atau tidak," katanya.

Dia berharap, PDAM secepatnya melakukan perbaikan agar masyarakat bisa menikmati air seperti di Kelurahan lainnya. "Jika dua hari kedepan belum ada kepastian maka secepatnya lapor ke DPRD agar kami bisa melakukan pengawasan. Supaya, masalah air ini bisa ditangani," tutupnya.(ian)