Home / Berita / Pendidikan

Oknum Dosen Unkhair Ternate Diduga Lakukan Tindakan Kekerasan Terhadap Mahasiswa

17 Desember 2018
Fakultas Ilmu Budaya Unkhair Ternate

TERNATE, OT - Seorang oknum dosen Universitas Khairun (Unkhair) di Ternate, berinisial YY diduga telah melakukan tindakan kekerasan terhadap dua mahasiswa Program Studi (Prodi) Antropologi  Fakultas Ilmu Budaya Unkhair.

Informasi yang dihimpun indotimur.com, dari salah seorang mahasiswa Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Unkhair Ternate, berinisial FK, menyebutkan, oknum dosen YY diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap dua mahasiswa Prodi Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Unkhair Ternate, saat proses kuliah berlangsung.

FK saat menemui indotimur.com, belum lama ini menuturkan, oknum dosen YY yang mengajar mata kuliah Pendidikan Pancasila pada dua Prodi yakni Prodi Antropologi dan Prodi Ilmu Sejarah itu, digabung menjadi satu khususnya mahasiswa semester I.

Dia menjelaskan, kronologi kejadian bermula saat mahasiswa Prodi Ilmu Sejarah semester I, memasuki ruangan untuk mengikuti proses kuliah Pendidikan Pancasila, "kemudian ada seorang teman Fadli Usman, mahasiswa Antropologi yang duduk di pojok bercanda dengan kawannya dan suara yang tidak terlalu besar. Kemudian, dosen bersangkutan memanggil Fadli Usman dan menampar mahasiswa tersebut, tanpa diberi kesempatan untuk menjelaskan kesalahan yang dilakukan Fadli Usman," tutur FK kepada indotimur.com.

Tidak hanya itu, dosen YY disaat bersamaan juga melakukan kekerasan terhadap mahasiswa Antropologi atas nama Rajuan Jumat, yang terlambat mengikuti proses kuliah.

Tidak hanya timdakan kekerasan secara fisik, oknum dosen YY juga mengancam dua mahasiswa untuk mengontrak mata kuliah Pendidikan Pancasila pada semester berikut.

Sementara, Rajuan Jumat, salah seorang mahasiswa yang mengalami tindakan kekerasan oleh oknum dosen berinisial YY, membenarkan aksi preman yang dilakukan oknum dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila.

Rajuan menjelaskan, dia mendapat perlakukan kasar dari oknum dosen YY karena terlambat mengikuti kuliah Pendidikan Pancasila yang diberikan oknum dosen bersangkutan.

"Saya terlambat mata kuliah kemudian saya meminta izin masuk, ketika saya masuk oknum dosen (YY) , pangil dan menampar saya, cuman saya menghidar sehingga tamparanya tidak mengenai saya," tutur Rajuan kepada indotimur.com.

Dia mengaku, prilaku YY bukan baru kali ini, namun sudah berulang kali, bahkan setiap ada mahasiswa yang datang terlambat, oknum dosen berinisial YY selalu mengetuk kepala mahasiswa menggunakan kepalan tangan.

"Perbuatan dan tradisi oknum dosen YY ini, sudah berulang-ulangkali, sehingga membuat kami bingung, anehnya lagi beberapa pertemuan tatap muka jauh sebelum peristiwa ini terjadi, oknum YY juga melakukan tindakan ketukan tangan di kepala mahasiswa apa bila ada yang terlambat masuk," ungkap Rajuan Jumat.

Sementara itu, oknum dosen pengajar mata kuliah Pendidikan Pancasila, YY  saat dikonfirmasi indotimur.com, membenarkan atas tindakan yang dilakukan kepada dua orang mahasiswa Program Studi Antropologi. 

Kata dia, mata kuliah Pendidikan Pancasila ini, tentunya mengajarkan tentang keperibadian seorang mahasiswa.  "jadi sudah barang tentu saya punya metode mendidik dan mengajar mata kuliah tersebut agar mahasiswa itu memiliki kesadaran moral dan spiritual," ujar YY kepada indotimur.com seraya menyebut, sebelumnya dirinya telah menyampaikan bahwa saat proses kuliah berlangsung, tidak ada mahasiswa yang bermain-main.

"Dan itu di langgar oleh satu orang mahasiswa  sehingga saya pangil dan melakukan tamparan ke mahasiswa bersangkutan. Bentuk tamparan saya tidak terlalu begitu kuat, nah' di waktu yang sama ada satu mahasiswa ketika proses belajar mengajar belum selesai, dia lalu meminta ke saya agar melakukan tandatangan daftar kehadiran di absensi sehingga saya mengusir dia dari ruangan, intinya persoalan tamparan itu bukan persoalan kekerasan tetapi itu bagian dari metode mendidik agar mahasiswa itu betul-betul merubah perilakunya," kata YY mengklafifikasi tuduhan mahasiswa.

Terkait kebiasaan mengetuk kepala mahasiswa, YY membantah tudingan tersebut ,"kemudian saya dituduh melakukan ketukan kepala mahasiswa kiranya tidak ada sama sekali, memang saya punya tipekal orang keras tetapi bukan bentuk ketegasan saya secara fisik dalam mendidik mahasiswa. Saya tegas dalam berbicara sehingga mereka berasumsi bahwa saya keras kemudian saya juga mendapat laporan (Prodi), bahwa mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Unkhair Ternate itu watak dan perilakunya sangat keras jadi wajar kalau saya melakukan tamparan dan itu bagian dari efek jera kepada mahasiswa," ucapnya.

YY juga mengklarifikasi soal stetmen terkait mata kuliah Pendidikan Pancasila, "saya tidak pernah mengeluarkan stetmen atau berupa ancaman ke dua orang mahasiswa itu, cuman hari itu pasca dari selesai mata kuliah, saya memberikan himbauan ke seluruh mahasiswa bahwa untuk mata kuliah Pendidikan Pancasila,  mereka ditugaskan membuat jadwal scedul dalam melakukan ibadah bagi muslim dan non muslim dan itu tugas dari saya," tutup YY saat menyampaikan klarifikasi.
(ded)


Reporter: Dedi Sero Sero

BERITA TERKAIT