Home / Berita / Nasional

Mahasiswa Islam Di Ternate Kutuk Aksi Kekerasan Terhadap Umat Muslim Uyghur di Xinjian Tiongkok

21 Desember 2018
Mahasiswa yang sempat melakukan aksinya di depan mesjid Almunawar

TERNATE, OT - Sedikitnya tiga organisasi Islam masing-masing, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Jumat (21/12/2018) menggelar mimbar bebas di depan masjid Almunawwar Ternate.

Aksi ini dilakukan untuk mengecam tindakan kekerasan disertai pembantaian dan intimidasi yang dialami oleh muslim Uyghur di Xinjian Tiongkok oleh rezim pemerintah China.

Koordinator Lapangan (Korlap) IMM Julfaid Modaka, dalam orasinya menuturkan, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sangat bercita-cita untuk menjungjung tinggi HAM, " bahwa negara menjamin tiap-tiap penduduk dunia memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribada menurut agamanya dan kepercayaan itu tanpa diskriminasi, kekerasan dan intimidasi," koar Julfaid dalam orasinya.

Hal tersebut, tidak ada artinya, jika hingga saat ini, kaum muslimin Uyghur di Xinjian tTongkok, masih menerima tindakan diskriminasi, kekerasan dan perbudakan, sehingga masyarakat Uyghur tidak bisa menjalankan ibadah dan keyakinannya.

Dalam tuntutannya, elemen mahasiswa Islam itu mengutuk keras tindakam rezim pemerintah yang terus menerus melakukan pembantaian, penyiksaam dan perbudakan terhadap muslim Uyghur.

"Untuk itu, atas nama Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah, mendesak kepada Pemerintah Tiongkok untuk segera menghentikan kekerasan dan diskriminasi terhadap kaum Muslim Uyghur, kedua, membuka akses bantuan terhadap kaum Muslim Uyghur, keiga, Pemerintah Tiongkok untuk membuka arus infomasi seluas-Iuasnya kepada media intemasional terkait dengan pelanggaran HAM yang dialami kaum Muslim Uyghur, keempat, pemerintah pusat untuk mengambil langkah strategis diplomatis dengan pemerintah Tiongkok untuk segera menghentikan diskriminasi dan kekerasan terhadap kaum Muslim Uyghur," teriak salah satu orator saat membacakan pwrnyataan sikap. (ian)


Reporter: Ryan

BERITA TERKAIT