Home / Berita / Nasional

Bersenjata Lengkap, Aparat Galakan Patroli

17 Mei 2018

Aparat keamanan terus bersiaga. Menggunakan rompi anti peluru dan senjata laras panjang, jajaran kepolisian berpatroli, seperti yang dilakukan Polsek Sekadau Hilir. Apalagi, pasca rangkaian teror yang terjadi belakangan ini.

SEKADAU, OT - Seruan perdamaian kian digemakan pasca teror yang terjadi. Masyarakat diminta untuk tidak takut dan beraktivitas seperti biasa. Namun, urusan pengamanan tetap diperketat sebagai upaya pencegahan kemungkinan terjadinya hal-hal yang tak diinginkan.

Kapolsek Sekadau Hilir, IPTU Masdar menuturkan, patroli hingga saat ini masih dilakukan. Bahkan, kata dia, pihaknya juga melibatkan unsur TNI dari koramil 1204-15 Sekadau Hilir. Patroli tersebut menyasar tempat ibadah hingga tempat-tempat umumnya lainnya.

“Patroli yang digalakan ini sebagai upaya pencegahan. Hal ini juga untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat Sekadau,” ujar Masdar, Kamis (17/5).

Masdar menjelaskan, tujuan dari patroli tersebut sebagai langkah pencegahan terjadinya aksi terorisme dan radikalisme. Pihaknya, kata dia, selain menyasar rumah ibadah juga ke sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dan objek vital lainnya seperti bank. Selain itu, pihak kepolisian juga menyisir para pedagang kembang api. Hal ini dilakukan aparat agar para pedagang tidak menjual petasan.

“Kami harap masyarakat tetap waspada. Jika ada yang mencurigakan dimohon bisa segera melapor ke pihak keamanan terdekat. Jangan main hakim sendiri,” imbaunya.

Gunakan Media Sosial dengan Bijak

Menyikapi rangkaian teror yang terjadi belakangan ini. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Sekadau, Sabas mewanti-wanti masyarakat, terutama pengguna media sosial untuk lebih bijak.

“Berhati-hati menggunakan media sosial, baik itu facebook, twitter, whatsapp dan lain sebagai. Jangan share sesuatu yang belum jelas kebenarannya,” ucapnya.

Apalagi, kata Sabas, dengan kondisi bangsa atas rangkaian teror yang terjadi akhir-akhir ini. Ia mengajak pengguna media sosial jangan agar tidak menyebarkan konten, foto atau video yang justru menimbulkan keresahan atau ketakutan ditengah masyarakat.

“Misalnya ada yang share ke kita, cukup kita saja. Jangan lantas menyebarkan lagi ke group dan lain sebagainya. Apalagi kalau isinya hoax, fitnah atau ujaran kebencian yang bisa menyulutkan emosi. Jadi, pengguna media sosial harus bijak, jangan ikut-ikutan share,” kata dia.

Sabas mengatakan, bagi umat muslim momentum ramadan ini tentunya digunakan untuk memperbanyak kebaikan. Secara umum, kata dia, sudah seharusnya masyarakat menahan diri untuk tidak mudah terprovokasi menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya.

“Di Kalbar sudah ada yang berurusan dengan hukum karena postingannya dimedia sosial. Ini harusnya menjadi pembelajaran, jangan sampai hal itu terjadi lagi. Mari sama-sama menjaga dan mudah-mudahan di Sekadau tidak ada,” pungkasnya. (red)


Reporter: Yahya Iskandar

BERITA TERKAIT