DARUBA, OT - Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemerintah Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara (Malut), mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri agar menangkap Bupati Beny Laos.

Desakan ratusan ASN itu disampaikan dalam aksi demo, Senin (19/11/2018) pagi tadi di depan kantor bupati.

Selain melakukan aksi, pendemo juga melakukan road show keliling kota Daruba dengan membawa spanduk yang bertuliskan "Bupati Morotai Segera Turun Dari Jabatan serta KPK dan Kepolisian RI Segera Jemput Paksa Bupati Morotai", mereka mengajak masyarakat Morotai agar bersatu jika ingin menjatuhkan Beny Laos sebagai Bupati Morotai.

Selain itu, pendemo juga menghampiri sejumlah kantor dinas dan badan Pemkab Morotai, mengeluarkan secara paksa sejumlah pegawai yang berada di dalam kantor kemudian bergabung dengan massa aksi.

"Aksi keliling kota ini bentuk bukti jika ASN sudah komitmen menurunkan Bupati Morotai dan ini ditunjukkan kepada masyarakat Morotai khususnya di ibu kota, agar dapat bergabung di gerakan selanjutnya," kata Mulyadi, salah satu Orator ASN.

Selain itu, ASN  Morotai juga mendesak KPK, Kejaksaan Agung dan Kepolisian RI, agar secepatnya mengusut tuntas dan menangkap keterlibatan Beny Laos dalam kasus korupsi.

Meminta kepada Menteri dalam Negeri untuk memberikan teguran keras terhadap Bupati Morotai dan memberikan sanksi atas pelanggaran ketentuan aparatur sipil Negara. 

Mendesak Komisi Aparatur Sipil negara untuk melakukan teguran atas pelanggaran terhadap UU No. 5 Tahun 2014 serta melakukan eksecutif review terhadap berbagai produk hukum Daerah tentang pemberian hukuman terhadap ASN. 

Meminta Beny Laos untuk tidak lagi kembali dan mengajukan surat pengunduran diri selaku Bupati Pulau Morotai, jika Beny Laos tidak mengindahkan tuntutan maka pendemo akan melakukan pemboikotan seluruh aktivitas pemerintahan dan pelayanan kemasyarakatan di Morotai.(hiz)