Home / Indomalut / Halsel

Dibangun Sejak 2017, Bangunan Perpustakan SD Negeri 199 Halmahera Selatan Belum Tuntas

06 Oktober 2018
Pembangunan perpustakan Di SD Negeri 199 Di Halsel

TERNATE, OT- Proyek pembangunan gedung perpustakaan pada Sekolah Dasar (SD) Negeri 199 di Desa Jojame Kecamatan Bacan Utara Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Provinsi Maluku Utara (Malut), yang dibangun sejak tahun 2017 lalu, belum selesai.

Akademisi Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) Sukur Soleman, kepada indotimur.com, Sabtu (6/10/2018) menyatakan, perpustakaan menjadi sarana penting terhadap peningkatan mutu pendidikan. “Perpustakaan  merupakan wadah dimana siswa dapat mengakses informasi melalui buku-buku pembelajaran serta tempat dimana siswa/siswi dapat membaca buku menyelesaikan tugas dan berdiskusi,” ujar Syukur.

Menurutnya, proyek pembangunan perpustakaan di SD Negeri 199 Kabuapten Halmahera Selatan (Halsel) di Desa Jojame Kecamatan Bacan Utara, diketahui dikerjakan oleh kontraktor berinisial RS yang hingga saat ini belum tuntas.

“Proses pembangunan berjalan kurang lebih satu tahun mulai tahun 2017 sampai 2018, dengan volume ukuran perpustakan terlalu kecil namun sampai hari ini proyek perpustkan tersebut tidak dilanjutkan, bahkan kontraktor yang menangani proyek tersebut, dikabarkan menghilang.

“Bahkan kontraktor menghilang, setelah kami melakukan konfirmasi lewat whatsapp, dan nomor handpone yang bersangkutan tidak dapat di hubunggi".Kata Syukur.

Olehnya itu lanjut Syukur, selaku dosen, akademisi sekaligus keterwakilan masyarakat Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Desa Jojame Kecamatan Bacan Utara, menegaskan pada kontraktor bersangkutan segera menuntaskan proyek perpustakan tersebut,” tegas Sukur seraya menyatakan, ini menyangkuat kepentingan bersama dan masa depan siswa SD 199 di Kabupaten Halmahera Selatan.

Terpisah, Kepala SD Negeri 199 Kabupaten Halsel, Usman Idrus saat dikonfirmasi indotimur.com melalui telepon selularnya, mengatakan, semenjak menjabat sebagai kepala sekolah, proyek perpustakan sudah berjalan.

"Saya menjabat kepalah sekolah dari tahun 2018, tetapi sebelum saya menjabat, proyek itu pada masa kepala sekolah lama tahun 2017 sudah berjalan.Jadi, saya tidak tau berapa total angaran yang dianggarkan, bahkan papan proyek pun tidak di pasang oleh kontraktor bersangkutan,” aku Kepsek.

Dia mengaku telah melaporkan masalah ini ke pihak Dikbud Halsel agar segera memanggil kontraktor bersangkutan untuk mempertanggungjawabkan anggaran proyek tersebut.

“Saya berharap Dikbud harus mengambil langkah untuk memberikan bantuan agar kami bisa menyelesaikan pembangunan tersebut,” harapnya.(ded)


Reporter: Dedi Sero Sero

BERITA TERKAIT