Home / Pariwisata / Event

Sultan Tidore Resmi Buka Nuku World Festival 2017

23 November 2017
Sultan Tidore Husain Sjah saat memukul gong peresmian Nuku World Festival tahun 2017

TIDORE, OT- Sultan Tidore Husain Sjah membuka secara resmi Haul ke 212 Sultan Nuku dan Nuku World Festival II 2017 yang ditandai dwngan pemukulan Gong, Kamis (23/11/2017), di Krdato Kesultanan Tidore.

Sultan mengatakan, hari ini semua berkumpul di Kedaton Kie untuk memperingati dan mengenang para pahlawan yang telah memberikan dedikasi dan pengabdiannya demi anak cucu.

Menurut dia, semangat para pahlawan tidak berhenti tapi masih diteruskan oleh generasi selanjutnya, seperti yang dilaksanakan oleh Garda Nuku pada hari ini.

Lanjut Husain, salah satu putra terbaik Tidore yang telah menjadi pahlawan di Negara Afrika Selatan Tuan Guru Imam Abdillah Bin Qadhi Abdusalam merupakan inspirasi, sehingga semua bisa tahu arti kebebasan.

"Kami adalah bagian dari Tuanku Guru dan Tuanku Guru adalah bagian dari kami, kita bisa merdeka hari ini karena beliau, hal ini disampaikan Nelson Mandela saat pertama kali keluar dari pengasingan di tempat yang sama dengan Tuanku Guru," ucap Sultan Tidore.

Kata dia, begitu besarnya penghormatan negara Afrika Selatan kepada Tuanku Guru sehingga ketika dirinya dan rombongan bersilahturahmi ke Afrika Selatan merasa sangat bangga menjadi orang Tidore.

"Kami adalah generasi keenam dari Maluku Utara yang di pertemukan dengan keturunan Tuanku Guru di Afrika Selatan. Untuk itu marilah kita melanjutkan perjuangan para pahlawan dibawa Negara Kesatuan republik Indonesia," pesan Husain Sjah.

Sementara, Sekretaris Daerah Tikep, Thamrin Fabanyo mengatakan, Sultan Nuku, adalah Pahlawan Nasional dari Tidore, dipandang sebagai simbol atau ikon pemersatu. Sultan Nuku dengan reputasinya dan dalam perjuangannya, selalu bebas dari konflik kepentingan dan polemik secara Kultural dan politis. Untuk itu, pahlawan Nasional Sultan Nuku menjadi tokoh sentral spirit kejuangan dan peneladanan.

"Meskipun Muhammad el Mabus Amirudin Syah kaicil Paparangan atau lebih dikenal nama kecilnya Nuku, telah berpulang 212 tahun silam, tetapi aura perjuangannya yang gigih, pantang menyerah, tanpa konflik kepentingan demi kemaslahatan rakyat, masih terus diwarisi oleh anak cucunya hingga saat ini, termasuk semangat itu uterus diwarisi oleh Nuku- Nuku muda yang tergabung dalam barisan Garda Nuku," ucap Thamrin.

Ketua Garda Nuku, Abdullah Dahlan mengatakan, Sultan Nuku Amiruddin, merupakan salah satu Sultan Tidore dan satu-satunya Sultan di Moluku Kierah yang dianugerahi bintang maha Putra adiprana dan ditetapkan sebagai pahlawan Nasional melalui SK Presiden Republik Indonesia Nomor 71/TK/Tahun 1995, tanggal 7 Agustus 1995.

Untuk itu, menurut Abdullah, Garda Nuku mengajak Pemimpin Daerah dan masyarakat di Maluku Utara untuk mendukung dan menyepakati tokoh-tokoh besar Malut menjadi pahlawan nasional, yakni Sultan Tidore Zainal Aiding Syah, Tuan Guru Imam Abdillah Bin Qadhi Abdusalam dari Tidore yang oleh pemerintah Afrika selatan menetapkan beliau sebagai pahlawan nasional di negara Nelson Mandela, lalu Sultan Baabullah dan Iskandar Jabir Syah dari Ternate, Kapita Banau dari Jailolo, serta Sultan Muhammad Usman Syah dari Bacan yang telah dibuatkan dalam sikap petisi.

Acara ini diakhiri dengan penandatangan Petisi Rakyat Maloku Kie Raha untuk menuntut penghargaan dan tempat yang pantas bagi perjuangan dan kepeloporan para Sultan Kie Raha melawan imperialisme, membela martabat rakyat dan membangun peradaban.

Hadir di acara ini, Sultan Ternate Syarifuddin Sjah, Wali kota Ternate Burhan Abdurahman yang juga sebagai pelindung dan penasehat Garda Nuku, Sekretaris Daerah kota Tidore Kepulauan Thamrin Fabanyo, Forkompinda Kota Tikep dan sejumlah anggota DPRD Tikep, sejumlah Pimpinan SKPD dan BUMN maupun BUMD Kota Tikep dan Kota Ternate, Jojau Kesultanan Tidore Amin Faruk, Bobato Adat Kesultanan Ternate, Bacan, Jailolo dan Tidore , Imam dan syara kesultanan Tidore, Forum Komunikasi putra-Putri Purnawirawan Indonesia ( FKPPI), Ketua Organisasi Kepemudaan dan Organisasi Kemasyarakatan.
(Ryn)


Reporter: M. Ar Rayyan

BERITA TERKAIT