TIDORE, OT- Masyarakat kelurahan Tomalou kecamatan Tidore Selatan, Kota Tidore Kepulauan (Tikep), menilai tausiyah calong anggota DPR RI yang juga anggota DPR RI dari partai NasDem, Ahmad Hatari dinilai sangat tidak wajar.
Tokoh Masyarakat Tomalou Aziz Marsaoly kepada sejumlah media mengatakan, kronologis awal mula masalah ini yaitu, setelah salat jumat di masjid Nurul Bahar Tomalou, Ahmad Hatary diberikan kesempatan untuk berbicara dan memberikan tausiyah.
Namun kata dia, dalam Tausiyah Ahmad Hatary justru sangat tidak wajar karena berbicara lebih pada Politik dengan pernyataan pertama yang disampaikan Hatary yaitu Daftar Pemilih Tetap (DPT) Tomalou 2 ribu lebih, dan dirinya hanya mendapatkan 700 suara lebih.
Selain itu, dirinya juga menyinggung agama salah satu caleg DPR RI tetapi kenapa harus ada suara di Kelurahan Tomalou, sehingga warga menganggap Ahmad Hatary menebar ujaran kebencian di masjid.
Lanjut Aziz, Fakta kedua, Ahmad Hatary akan menarik kembali bantuan sajadah di lantai 2 masjid Nurul Bahar Tomalou, sebab dirinya tidak menang mutlak di Tomalou, sehingga secara spontan masyarakat yang kecewa dan marah kemudian mengembalikan sajadah masjid ke kediamannya, namun karena salah komunikasi sehingga terjadilah bentrok antar masyarakat Tomalou dan Gurabati.
Sementara Ahmad Hatary mengatakan, bantuan ke masjid Nurul Bahar Tomalou saat dijanjikannya pada lebaran Idul Adha tahun 2018, yaitu jika di Tomalou menang 100 persen maka akan diberikan bantuan berupa sajadah di lantai 2 masjid Tomalou secara keseluruhan.
Sebab, Menurut Hatary, hal itu berdasarkan pertemuan dengan pengurus mMasjid Nurul Bahar Tomalou, dan mereka yang mengatakan bahwa 2 ribu lebih suara masyarakat Tomalou tidak akan ada yang lari, semuanya akan ke Hatary.
Tetapi, Kata Hatary, pada tanggal 17 April 2019 kemarin yang keluar adalah warna warni, sehingga dirinya meminta di hadapan masyarakat tomalou melalui forum sSilaturahim di masjid agar tolong himbau ke orang yang dipilih masyarakat Tomalou bisa membantu memberikan sajadah lagi, jangan hanya dirinya sendiri. “Saya bisa memberikan semuanya jikalau saya menang 100 persen,” katanya.
"Saya tidak menyinggung masyarakat untuk mengembalikan sajadah yang sudah dipakai, tetapi saya katakan bahwa sajadah yang dijanjikan tidak bisa diberikan, sebab saya tidak menang 100 persen," ucapnya.
(Ryn)