TIDORE, OT- Wali Kota Tidore Kepulauan (Tikep) Ali Ibrahim meresmikan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Panti Asuhan Putri Aisyiyah Maluku Utara (Malut) yang berlangsung di Kelurahan Goto, Kecamatan Tidore, Kota Tikep disertai dengan pelantikan pengurus LKSA Panti Asuhan Putri Aisyiyah Malut, Minggu (10/1/2021).
Pelantikan ini berdasarkan surat keputusan pimpinan Wilayah Aisyiyah Maluku Utara, nomor: 012/SK-PWA/H-PAV/XII/2020 tentang pengesahan pengurus pimpinan Panti Asuhan Putri Aisyiyah Maluku Utara periode 2020 - 2021.
Wali Kota Tidore Ali Ibrahim mengapresiasi pihak-pihak yang telah berusaha untuk membangun Panti Asuhan Putri Aisyiyah di Kelurahan Goto, Kota Tidore.
"Organisasi Aisyiyah yang memiliki andil besar dalam pembangunan Panti Asuhan Putri Aisyiyah ini, saya ucapkan terima kasih banyak karena telah ikut memperhatikan anak - anak terkasih ini," kata Ali Ibrahim.
Lebih lanjut, kata Ali Ibrahim, anak - anak adalah aset bangsa yang tak ternilai harganya, serta akan menjadi penerus bangsa nantinya, tetapi masih banyak anak - anak yang kehilangan perhatian dan kasih sayang dari keluarga yang mengalami berbagai masalah sehingga keluarga gagal memenuhi fungsi dan perannya secara memadai.
"Sebagai wujud konkrit usaha dan kepedulian kita bersama dalam menanggulangi ini, berupa didirikannya lembaga sosial kesejahteraan sosial anak yaitu Panti Asuhan Putri Aisyiyah yang berfungsi sebagai pelayanan alternatif, sehingga masalah keluarga dapat diatasi semaksimal dan anak - anak memiliki masa depan yang cerah," singkat Ali.
Dirinya berharap, agar didirikannya Panti Asuhan Putri Asyiyah sebagai lembaga pengganti keluarga dapat memberikan pelayanan pendidikan informal bagi anak asuh agar dapat mandiri dalam masyarakat.
"Kepada pimpinan daerah Aisyiyah agar dapat mengkonsultasikan bersama dengan pemerintah daerah Kota Tidore karena hal ini juga tanggungjawab pemerintah daerah untuk mensejahterahkan masyarakat termasuk anak - anak," harapnya.
Sementara Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Malut ST Hermina mengatakan, keberadaan Panti Asuhan Putri Aisyiyah ini adalah yang pertama di Malut, sebagai rintisan untuk menjadikannya sebagai Laboratorium Dakwah Aisyiyah di Malut.
"Karena sistem dan metode pembelajaran berbasis pasantren modern dan menjadi pembeda dari panti asuhan umumnya, tetapi santri di pasantren ini tetap mengikuti pendidikan formal dan akan mendapatkan pendidikan perguruan di persyarikatan," ungkapnya.
Sementara, Ketua Panti Asuhan Putri Aisyiyah Salis Afalaha Dina menyampaikan, keberadaan Panti Asuhan Putri Aisyiyah ini merupakan yang pertama di Wilayah Maluku Utara dan sekaligus di Indonesia Timur.
"Kami berkomitmen dengan adanya panti asuhan ini akan menjadi wadah pencetak regenerasi berkemajuan dengan dibekali ilmu pengetahuan Agama, memiliki Imtag, menguasai Iptek, dan berakhlak mulia, sehingga ketika mereka lulus dari panti ini dapat berkarya sesuai dengan keahlian masing - masing," terang Salis.
Dia menepis, pandangan masyarakat yang keliru tentang adanya Panti Asuhan, karena Panti Asuhan membuat kami belajar bagaimana mengcover dalam bentuk yang berbeda dengan yang lainnya sehingga Panti Asuhan ini tidak dipandang sebelah mata lagi.
"Kami selalu berinovasi dengan bekal kemampuan yang telah kami pelajari dari berbagai daerah di indonesia serta menjadikannya pusat laboratorium dakwah di Maluku Utara," tutupnya.
Turut Hadir dalam kegiatan tersebut, Kapolres Tidore AKBP. Yohanes Jalung Siram, Ketua MUI, Pengurus Aisyiyah Maluku Utara, Pengurus Muhammadiyah serta Pimpinan SKPD.(Ryn)