DARUBA, OT - Tim Sengketa Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Deny Garuda - Qubais Baba (DGQU) menemukan fakta-fakta pelanggaran pada tahapan penghitungan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Pulau Morotai.
Juru Bicara (Jubir) Paslon DGQU kepada indotimur.com, Sabtu (30/11/24) menyampaikan pelanggaran dapat disebutkan sebagai skenario dalam Pilkada Morotai untuk memenangkan salah satu paslon di Pilkada 2024.
Sebab kata Parto, saat tahapan pencoblosan hingga perhitungan suara pada sejumlah TPS di Kecamatan Morotai Selatan (Morsel) penuh drama yang berpotensi kecurangan, bahkan skenario yang ditemukan dapat dipastikan juga terjadi di Kecamatan lain di luar Morsel.
Dia lalu mencontohkan salah satu kasus yang ditemukan di Desa Gotalamo Kecamatan Morsel, fakta mengejutkan telah terjadi penggelembungan suara di TPS seperti daftar partisipasi atau pemilih berbeda dengan jumlah suara yang tercatat di pleno Form C1.
"Baru I TPS yang kami telusuri, dan itu terjadi di TPS II. Jumlah DPT 453, daftar hadir pemilih partisipasi ditambah pemilih KTP 358, dan suara rusak 1, sementara di pleno Form C1 yang sudah diupload di aplikasi Sirekap KPU, jumlah DPT 453, Daftar pemilih sekaligus pemilih KTP berjumlah 379, maka terjadi penggelembungan suara atau terdapat 21 "suara ghoib" dikurangi 1 suara rusak," ungkap Parto.
Dari fakta tersebut Parto berpendapat ada skenario yang dimainkan secara sistematis dan terstruktur dalam Pilkada Morotai. Yang katanya bila ditelusuri di semua TPS di Morsel dan Kecamatan lainnya dapat dipastikan terjadi hal serupa.
Fakta kata Parto, ditemukan di lapangan terdapat undangan pencoblosan diberikan kepada orang lain bukan pemilik identitas pemilih dan diarahkan untuk melakukan pencoblosan. Fakta tersebut juga kata Parto dapat dibuktikan dari keterangan beberapa saksi dari tim Paslon DGQU.
"Selain itu, terdapat fakta mengejutkan juga terjadi di Morsel, bahwa jumlah pemilih Kabupaten lebih banyak daripada pemilih Provinsi, seharusnya pemilih Provinsi nominal lebih banyak dari pada Kabupaten karena bisa terjadi penambahan pemilih dari Kabupaten lain yang memilih di Morotai," tegas, Jubir Paslon DGQU Parto Sumtaki.
(hiz)