TERNATE, OT - Dalam rangka Dies Natalis ke-58 Universitas Khairun (Unkhair) Ternate melaksanakan sharing session dengan tema "Peran Perguruan Tinggi Wilayah Timur Indonesia Untuk Pemerataan Akses Pendidikan Serta Penguatan Keutuhan Bangsa", Sabtu (13/8/2022).
Sharing session dibuka secara resmi oleh Asisten I Gubernur Provinsi Maluku Utara (Malut) serta menghadirkan empat narasumber yaitu, Wakil Bupati Halteng Abd. Rahim Odeyani, Wali Kota Tikep Capt H. Ali Ibrahim, Rektor Unkhair Ternate Dr. M. Ridha Ajam, Anggota DPRD Provinsi Malut Ishak Naser, moderator dosen Unkhair Ternate Dr. Azis Hasyim.
Ketua panitia kegiatan Johan Fahri dalam sambutanya mengatakan, Perguruan Tinggi adalah wadah pendidikan bagi para kaum cendekia dengan tiga misi utama, yaitu Tri Dharma Perguruan Tinggi berupa pendidikan, Penelitian dan Pengabdian pada masyarakat.
Melalui Tri Dharma tersebut, maka akademisi tidak hanya bertangung jawab terhadap produksi ilmu pengetahuan melalui pendidikan dan penelitian, namun wajib ikut serta membangun lingkungan diluar kampus dalam rangka pengabdian pada masyarakat.
"Salah satu isu yang sering diperdengarkan dalam upaya menggoyahkan keutuhan NKRI adalah ketimpangan kesejahtraan antara wilayah, khusunya wilayah di indonesia bagian timur termasuk Provinsi Malut dengan bagian barat wilayah indonesia," ujar Johan.
Kata dia, dengan adanya kegiatan sharing session yang digelar Unkhair Ternate ini diberikan kesempatan untuk pemaparan existing condition, sekaligus rencana strategis jangka panjang.
"Alhamdulilah kegiatan sharing session dapat dilaksanakan sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-58 Unkhair Ternate tahun 2022," kata Johan.
Sementara Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba dalam sambutannya yang dibacakan Asisten I, Karim Buamona mengatakan, Perguruan Tinggi sebagai salah satu produsen insan cendikiawan karena Perguruan Tinggi telah memegang strategis dalam membentuk manusia di indonesia.
"Olehnya itu, keberadaan kampus sebagai lembaga pendidikan tinggi tidak dapat dipandang sebelah mata dalam memproduksi konsep atau pemikiran serta gagasan kreatif lainnya, kaum intelektual kampus sejak awal ikut andil dalam laksanakan transformasi ide kebangsaan, kemudian dilakukan restorasi dalam memperkuat simpul NKRI," ujar Karim.
Menurutnya, pemerintah Provinsi Malut senantiasa bergandengan tangan dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Unkhair Ternate, untuk secara muril memiliki peran dan tangung jawab yang sama guna menjawab keterbatasan dan kekurangan dalam merealisasikan arahan UU. Untuk menjamin mutu dan infrastruktur Perguruan Tinggi serta aksebelitas terhadap pemerataan pendidikan di seluruh Provinsi Malut.
"Saya yakin betul Unkhair Ternate sebagai lembaga pendidikan terkemuka di daerah Provinsi Malut kemudian mampu produksi konsep pemikiran serta gagasan kreatif, guna bersama-sama dengan pemerintah daerah dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil makmur di daerah kita cintai ini," ucap Karim.
Terpisah, Rektor Unkhair Ternate Dr. M. Ridha Ajam menambahkan, seluruh rangkaian Dies Natalis ke-58 yang dilaksanakan Unkhair Ternate salah satunya shering session ini, kita inggin membagi informasi kepada publik terutama khususnya pada pimpinan daerah, tidak saja terkait dengan akademik tapi juga mengenai dengan hak-hak mahasiswa.
"Karena yang dimaksud dengan hak mahasiswa adalah ada kurang lebih 12 ribu mahasiswa yang kuliah di Unkhair tercatat ditahun 2021, sementara ditambah ditahun 2022 ini maka jumlahnya kurang lebih 15 ribu mahasiswa, dan sebagian besar 70 sampai 85 persen itu mereka berasal dari Kabupaten Kota dan Provinsi Malut," sebut Rektor.
Kata dia, pihaknya ingin menunjukan pada mereka bawa inilah anak-anak kalian dari jumlah presentasi mahasiswa diatas, Unkhair Ternate memberikan beasiswa KIPK sehingga kami sampaikan data ini ke pemerintah daerah masing-masing Kabupaten Kota, dan juga Provinsi Malut supaya mereka lihat bahwa ada kondisi riil kampus saat ini masih memiliki kendalah.
"Bentuk kendalah di kampus Unkhair Ternate pertama jumlah mahasiswa besar tapi lahan dan ruang sangat terbatas, sehingga perlu kita cari jalan keluar untuk penanganan kendalah tersebut secara bersama, terutama stakholder dari pemerintah daerah dan pihak suasta industri," kata Rektor.
Dia menjelaskan, dalam kegiatan sharing session tadi ada berapa saran penting yang sudah dikemukakaan oleh narasumber lain, terkait dengan konsulidasi kembali dengan Gubernur Provinsi Malut, untuk memfasilitasi pertemuan dengan pimpinan di Unkhair Ternate dan pemerintah Kabupaten Kota dan pihak industri untuk tindak lanjuti.
"Semua kita akan lakukan kedepan dengan harapan keterpenuhan fasilitas dasar kita sehingga anak-anak kuliah dengan nyaman kemudian berekspresi bebas, dalam meningkatkan mutu akademik supaya mutu SDM kita dimasa depan akan datang lebih baik," tutup Rektor.
Sekedar diketahui, turut hadir kegiatan tersebut yaitu Wali Kota Tidore, Wakil Bupati Halteng, Anggota DPRD Provinsi Malut, Asisten I Gubernur Provinsi Malut, Asisten I Wali Kota Ternate, Sekertaris Dinas Pertanian Provinsi Malut, Kepala Bidang Karantina Pertanian Kelas II Ternate, Perwakilan Harita Grup, Perwakilan IWIP, Wakil Direktur PT. Wahana Tiara, Bank BTN, Bank BSI, Bank BNI, serta mahasiswa pejabat dan dosen dilingkup Unkhair Ternate.(ded)