TERNATE, OT- Puluhan peserta wisudawan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) mengelar aksi protes wisuda online yang direncanakan oleh pihak kampus pada bulan depan.
Koordinator aksi, Rohana Mahmud mengatakan, aksi yang digelar oleh puluhan peserta wisuda UMMU hanya menolak pelaksanaan wisuda online yang direncanakan oleh UMMU.
"Alasan kami menolak wisuda online, karena jauh sebelumnya UMMU telah melaksanakan P2KK secara offline. Masa wisuda yang hanya satu hari saja tidak bisa dilaksanakan, sementara P2KK berhari-hari bisa dilakukan,” katanya.
Selain itu, orangtua peserta wisuda berkeinginan melihat anak-anaknya berhasil lewat wisuda offline atau tatap muka.
Kata Hana, hari ini mereka harus bertemu dengan Rektor karena sebelumnya dua kali melakukan pertemuan dengan panitia wisuda, tapi hasilnya sama, Untuk itu, jika kampus tetap melaksnakan wisuda online maka peserta wisuda meminta uang pendaftaran wisuda sebesar Rp 3.500.000 harus dikembalikan setengah ke peserta wisuda. Sebab uang pendaftaran wisuda dengan jumlah yang besar dipakai untuk wisuda offline, bukan online.
Sementara Rektor UMMU, Saiful Deni mengatakan, pelaksanaan wisuda secara online dilakukan karena sudah mendapat teguran dari PP Muhammadiyah sebelumnya.
“Saya sudah ditegur keras oleh PP Muhammadiyah waktu pelaksanaan P2KK, sehingga wisuda dilaksanakan secara online," ungkapnya.
Kata Rektor, pihaknya menyesuaikan dengan kondisi karena sementara masih Covid-19 sehingga wisuda dilaksnakan secara online.
“Tidak bisa wisuda offline terkecuali ada aturan dari pemerintah bahwa sudah bisa laksanakan wisuda offline. Selama tidak itu tidak ada saya tidak mau ambil resiko,” terangnya.
Menurutnya, secara peribadi dirinya menginginkan wisuda secara offline, sehingga bisa bertemu dengan orangtua peserta wisuda sekaligus silaturahim. Untuk itu, dirinya menegaskan kembali ke keputusan pribadi mahasiswa.
"Kalau mereka mau menunggu Pandemi Covid-19 benar-benar berakhir. Silahkan saja mereka menunggu, tapi ingat kita juga tidak tahu pasti kapan Covid-19 ini berakhir,” terangnya.
Sementara terkait tuntutan mahasiswa untuk mengembalik biaya wisuda setengah, Rektor mengaku, pihaknya tidak bisa mengindahkan karena itu termasuk syarat akademik dan sudah menjadi ketentuan. Tapi jika ini kemauan mahasiswa maka akan dipertimbangkan.
(ded)



