Home / Berita / Pendidikan

Kepala SMP Negeri 1 Ternate: Kadisdik Harus Berpikir Bijaksana

03 Agustus 2022
Mustamin Hamzah

TERNATE, OT - Kepala SMP Negeri 1 Kota Ternate membantah Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) terkait rencana pemberian sanksi pada beberapa SMP. Sanksi itu disebabkankarena menilai sekolah telah melanggar aturan PPDB.

“Secara umum saya melihat PPDB tingkat SMP di Kota Ternate berapa pekan lalu yang kaitanya dengan penambahan Rombongan Belajar (Rombel), semuanya tidak bermasalah,” kata Kepala SMP Negeri 1 Kota Ternate Mustamin Hamzah.

Menurutnya, berdasarkan Permendikbud nomor 17 tahun 2017 menjelaskan, bahwa rombel untuk tingkat SMP sebanyak 33 rombel, bahkan diatur di aplikasi dapodik, sehingga data siswa yang diinput pada Dapodik tetap diterima.

"Jika sekolah terima PDB lebih dari 33 rombel, maka siswa yang kelibihan rombel tidak terakomodir di Dapodik, selain itu guru yang mengajar di Rombel tersebut tidak dibayar sertifikasi atau TPG-nya," kata Mustamin.

Dia mengaku, kouta diberikan Disdik untuk SMP 1 Kota Ternate hanya 8 rombel, namun karena pertimbangan animo masyarakat sehingga Disdik tambahkan 1 rombel.

Sementara penambahan 2 rombel itu atas kebijakan sekolah, sehingga total rombel untuk PDB di SMP Negeri 1 Ternate sebanyak 11 rombel. Itu juga tidak melanggar Permendikbud," ucap Mustamin.

Untuk itu, kata dia, jika sanksi Disdik dalam meberikan dana BOSDA  hanya ke sekolah yang terima PDB 8 rombel sedangkan yang lebih tidak diberikan. Menurutnya, informasi ini pihaknya belum terima secara resmi dari Kadisdik.

"Tapi Kadisdik harus berpikir lebih bijaksana bahwa dana BOSDA diberikan itu bukan untuk kepentingan sekolah, tapi untuk siswa," tegas mantan Kepala Negeri SMP 7 Kota Ternate ini.

Lanjut dia, dirinya selaku ketua MKKS ikut memantau jalanya PPDB kemarin terutama tingkat SMP di Ternate, jadi soal penambahan rombel di sekolah pihaknya menganggap tidak jadi masalah, karena masih sesuai dengan Permendikbud nomor 17 tahun 2017.

Dia menambahkan, sekolah sangat hargai aturan PPDB yang dibuat Disdik, bahkan sekolah bersama Komisi III DPRD terus kawal aturan tersebut, tapi lagi-lagi kondisi lapangan kaitanya dengan psikologi siswa, sehingga sekolah ambil kebijakan untuk tambahkan rombel.(ded)


Reporter: Dedi Sero Sero
Editor: Redaksi

BERITA TERKAIT