TERNATE, OT - Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai secara resmi melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bersama 8 (delapan) Perguruan Tinggi di Provinsi Maluku Utara (Malut) mengenai pemberian bantuan pendidikan bagi mahasiswa asal Pulau Morotai.
Kegiatan penandatanganan MoU yang berlangsung di aula Nuku Universitas Khairun (Unkhair) ternate, turut hadir Bupati dan Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pulau Morotai, Rektor Unkhair Ternate, Rektor IAIN Ternate, Ketua STKIP Kie Raha Ternate, perwakilan Rektor UMMU, Direktur Poltekkes Kemenkes Ternate, Rektor Universitas Unera Tobelo, Rektor Unhena Tobelo, Direktur Politekknik Perdamaian Halmahera Tobelo, serta Wakil Rektor (Warek) dan dekan di lingkup Unkhair Ternate.
Rektor Unkhair Ternate, Rida Ajam dalam sambutanya mengatakan, penandatanganan MoU antara Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai dengan 8 Perguruan Tinggi di Malut, bagian dari niat baik Pemkab Morotai dibawa kepemimpinan Benny Laos, yang memberikan beasiswa secara terbuka kepada mahasiswa dari Pulau Morotai.
"Saya kira Pemerintah Kabupaten/Kota di Malut, baru pertama kali yang dilakukan distribusi beasiswa untuk putra daeranya adalah Pulau Morotai, tentu ini menjadi terobosan karena selama ini kita berpikir Pemerintah tidak peduli terhadap anak-anak mereka karena struktur berpikir dibangun pemerintah sekarang, seolah-olah pendidikan dasar SD itu tangung jawab Kabupaten kemudian SMA Provinsi dan Perguruan Tinggi urusan Pusat," kata Rektor.
Untuk itu, struktur berpikir seperti ini berimpilikasi terhadap kebijakan keuangan, maka dirinya mengatakan hak yang Perguruan Tinggi ajarkan itu bukan anak mereka, olehnya itu pihaknya tetap memberikan apresiasi untuk Bupati Pulau Morotai.
Kata rektor, dengan adanya beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) Unkhair Ternate ini memiliki data, jika dihitung empat tahun terakhir maka Unkhair punya data untuk mahasiswa Pulau Morotai yang mendapatkan beasiswa KIPK sebanyak 107 orang mahasiswa berasal dari Pulau Morotai.
Rektor mengaku, mahasiswa asal Pulau Morotai mendapatkan beasiswa tersebut sejak masuk semester 1 sampai semester 8, sehingga setiap semester IPK mereka mencapai 3 sampai 2,7 maka tinggal registrasi, selanjutnya mereka melaksanakan kuliah secara terus menerus di Unkhair Ternate.
"Tapi selama ini kita belum komunikasi dengan baik, sehingga data tersebut belum disampaikan kepada pemerintah daerah, tapi sejak tahun ini saya bersama para dekan kerjasama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) dan kami akan sampaikan serta memastikan, semua Kabupaten/Kota akan mendapatkan jatah beasiswa KIP-K," ucap Rektor.
Rida menjelaskan, mengapa data mahasiswa Pulau Morotai yang mendapat KIP-K di Unkhair Ternate harus diserahkan di Bupati, karena jangan sampai beasiswa itu dobol olehanya itu Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai harus memastikan dan identifikasi , sehingga mereka kuliah dengan baik dan tepat waktu.
Selain itu, dengan adanya kerjasama ini pihaknya meminta agar semua implementasi harus keluar satu pintu, karena Unkhair sudah menerapkan sistem Badan Layanan Umum (BLU), sehingga dokumen kerjasama ini sebenarnya terhitung indikator kerja yang diimplementasi ditingkat Prodi maupun Fakultas.
"Kalau Bupati pakai dosen Unkhair, maka mohon adiministrasi harus disampikan, karena adiministrasi itu menjadi dokumen penting untuk mengukur indikator kerja utama berkala. Artinya dosen kita mendapatkan predikat serta diakui pemikiran mereka oleh pihak eksternal dan itu berlaku di Unkhair Ternate, dan Perguruan Tinggi lainya," jelas Rektor.
Lanjut Rida, kerjasama ini bagian dari merespon kebijakan Kemenetrian Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) bisa diimplementasikan disetiap Kabupaten/Kota, karena anak-anak harus disiapkan ketika mereka keluar sudah memiliki keterampilan dan pengalaman terutama sofskil, ini bisa didapat terkecuali mereka berinteraksi dengan publik.
"Olehnya itu, Unkhair Ternate membangun semua kerja sama dalam rangka untuk memenuhi dua hal tadi, pertama indikator kerja utama kedua memastikan MBKM bisa terdistribusi dengan baik disetiap Kabupaten Kota," tutup Rektor.
Sementara Bupati Pulau Morotai Benny Laos mengaku, telah memberikan bantuan beasiswa untuk mahasiswa yang berasal dari Pulau Morotai yang beraktivitas di 8 Universitas di Malut.
"Pemberian bantuan beasiswa tersebut dalam rangka membantu putra-putri daerah Pulau Morotai untuk kebutuhan pendidikan, sehingga saya meminta agar mereka bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu, kemudian fokus belajar agar memiliki karakter integritas yang berkualitas," ucap bupati.
Selain itu, pemberian beasiswa akhir studi bagi mahasiswa Pulau Morotai minimal nilai IPK mereka harus di atas 2,7, jika menurun tidak lagi dapat, kemudian kerjasama ini dilihat kampus yang akreditasi B, kalau akreditasi C maka tidak dilayani Pemerintah Kabupaten Pulau Moritai," tutup Benny Laos(ded)