Home / Berita / Pendidikan

150 Mahasiswa Unkhair Ternate Ikut Pembekalan KKN Tematik

08 November 2022
mahasiswa ikuti pembekalan KKN tematik di Aula Nuku Unkhair Ternate

TERNATE, OT - Sebanyak 150 mahasiswa Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, mengikuti pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (Tekad) tahun 2022 di aula Nuku kampus II Unkhair Kelurahan Gambesi Ternate.

Kegiatan pembekalan tersebut mengusung tema, "Pemberdayaan Masyarakat Desa pada Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Yang Berkelanjutan Dari Kegiatan Produksi Berbasis Desa"

Wakil Rektor (Warek) I Unkhair Ternate Dr. Hasan Hamid mengatakan, pelaksanaan KKN tematik tekad 2022 yang diselenggarakan Unkhair Ternate bagian dari kerja sama antara Unkhair dan Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi  (Kemndes) RI.

suasana kegiatan pembekalan KKN tematik Unkhair Ternate sedang berlangsung.

Menurutnya, pelaksanaan KKN tematik  ini bukan hanya diikuti Unkhair Ternate tapi ada lima Universitas yang tergabung didalam untuk mengikuti kegiatan tersebut, kemudian KKN tematik ini tersebar di tiga Kabupaten/dan Kota yaitu, Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Halmahera Tengah (Halteng), Halmahera Selatan (Halsel).

"Jumlah mahasiswa Unkhair Ternate yang mengikuti kegiatan KKN tematik sebanyak 150 orang, dan rata-rata mahasiswa semester 5," ujar Hasan saat ditemui indotimur.com diruang kerjanya.

Kata dia, untuk penempatan mahasiswa KKN tematik di tiap desa pada tiga Kabupaten dan Kota sebanyak 5 orang, selain itu program KKN tematik dengan meletakan satu program namanya. Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (Tekad). Jadi mahasiswa yang ikut KKN tematik dengan Prodi yang berbeda namun ada kolaborasi untuk melihat potensi desa.

"Untuk dikembangkan sambil memanfaatkan teknologi sehingga sejumlah program kegiatan pengembangan potensi desa bisa dipasarkan, baik dari sisi pertanian maupun perikanan sehingga dimanfaatkan oleh masyarakat setempat," kata Hasan.

Dia mengaku, pelaksanaan KKN tematik mahasiswa Unkhair Ternate dilokasi selama satu bulan, jadi setelah diberikan pembekalan kemungkinan minggu kedepan mereka sudah turun dilokasi.

"Saya berharap  KKN tematik perdana ini tentu mahasiswa memiliki pengalaman luar biasa maka mereka harus pekah terhadap kondisi sosial, sehingga terjadi interaksi antara mahasiswa pemerintah desa dan masyarakat.

Dalam rangka melakukan kolaborasi transformasi ekonomi desa terpadu, demi meningkatkan potensi dan pengembangan SDA untuk kemajuan desa," harap Hasan.

QRektor I Unkhair Ternate hadiri kegiatan pembekalan mahasiswa KKN tematik.

Sementara, Ketua P2KM sekaligus ketua panitia pelaksana KKN tematik Unkhair Ternate Syawal Abdul Ajid menambahkan, pelaksanaan KKN tematik yang digelar Unkhair Ternate tahun 2022 bagian dari kolaborasi Unkhair dan Kemndes RI.

"Memang kerja sama ini dilakukan sejak tahun 2019 lalu saat MoU antara 5 Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia Timur, jadi 5 Perguruan Tinggi tersebut terlibat dalam program transformasi ekonomi kampung terpadu, maka ditahun 2021 ditindak lanjuti dengan beslen survei.

Dalam rangka memetakan potensi desa yang siap untuk dikembangkan maka rekomendasi tersebut ditindak lanjuti dengan melaksanakan KKN tematik," ujar Syawal.

Kata dia, jumlah mahasiswa Unkhair Ternate yang mengikuti kegiatan KKN tematik tahun 2022 sebanyak 150 orang, dari 150 mahasiswa tersebut rata-rata mahasiswa semester 5 dan semester 7.

"Kemudian KKN tematik dilakukan pada tiga Kabupaten dan Kota yaitu, Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Halmahera Tengah (Halteng), Halmahera Selatan (Halsel)," kata mantan Wakil Rektor (Warek) III Unkhair ini.

Dia menjelaskan, mahasiswa Unkhair  yang mengikuti KKN tematik diwajibkan melakukan program di desa, maka sebelum mereka turun lokasi agenda perdana yang harus dilakukan adalah membuat pertemuan dengan pemerintah desa, sehingga lewat pertemuan itu mahasiswa bisa mengali potensi desa.

"Selanjutnya ada kesepakatan program mana yang menjadi prioritas dan sangat mendesak untuk dilakukan oleh mahasiswa, dalam rangka pengembangan SDA di desa setempat harus jelas dan terukur," tutup Syawal.

 (ded)


Reporter: Dedi Sero Sero
Editor: Redaksi

BERITA TERKAIT