Perubahan merupakan suatu keniscayaan terjadi seiring waktu membuka berbagai tabir potensi kemudian menumbuhkan suatu kepercayaan (trust) perubahan pada ekonomi dapat menimbulkan kepercayaan atau sebaliknya distrust, sebagaimana pada politik, perubahan dapat menciptakan suatu kepercayaan etis atau berbeda politik ketidakberadaban.
Perubahan amat meleka pada suatu transformasi, kini transformasi berupa wujud perubahan itu sendiri. Menurut N.S dikutip dari kompas (2022) mengungkapkan sebuah arti transformasi sebagai perubahan rupa (bentuk, sifat, fungsi, dan sebagainya). Transformasi berarti menjurus sesuatu terdapat pada objek kemudian dapat menumbuhkan sebuah perubahan, perubahan dikehendaki dapat terjadi kemajuan meleatarbelakangi kesadaran akan suatu perubahan dapat dilakukan.
Kec enderungan transformasi pada era globalisasi, pembangunan, pabrik, pertambangan, mekanisme pasar bebas acapkali membuat setiap dinamika dilakoni mampu menawarkan suatu transformasi berkembang pesat. Tuntutan dalam pikiran, pola pikir, sikap dan pola tindakan merupakan urgensi komunikasi atas membijaki suatu perubahan, sebagaimana terjadi pada abad kontemporer suatu transformasi berkelimpangan secara multidimensional memiliki nilai bermakna pada suatu perubahan terjadi. Transformasi hasil teknologi 5.0, pabrik-pabrik industri, perusahaan-perusahaan pertambangan, otomotif telah mengubah perilaku-perilaku mekanis lama menjadi mesin-mesin efektif.
Transformasi energi pada bahan bakar fosil terutama batubara secara perlahan-lahan tergantikan dengan transformasi baru energi berkelanjutan minim emisi karbon, cakrawala transformasi tak lahir begitu saja melainkan dari proses berkepanjangan mengindikasikan keterlibatan aktif insyinyur, intelektual memeras pemikiran dalam membijaki kepentingan manusia dan alam semesta dari biaya-biaya over, kerusakan lingkungan, polusi. Transformasi meletakkan aspek manajemen efisiesi, efektif menjadi prioritas utama, namun memiliki effect dampak lingkungan mendukung stabilitas.
Kemampuan-kemampuan proyeksi dan inovasi itu satu fondasi dengan transformasi insyinyur dengan corak paradigma modern tak lepas dari sikap kepedulian, kemanusiaan kian krisis akibat kapitalisme merajalela, produksi dan tuntutan-tuntutan industrialisasi pabrik berpaling dari norma-norma budaya, kemanusiaan. Transformasi insyinyur adalah cikal bakal pemikiran melatarbelakangi adanya kepercayaan (trust) dalam dinamika pergulatan pembangunan, ekonomi, politik.
Pada aspek pembangunan berbagai upaya menorehkan karya pembangunan dapat diakses oleh kepentingan ekstensif, pembangunan berasaskan pemerataan, sumber daya manusia, pengolahan, produksi, melibatkan insyinyur, buruh secara kemanusiaan memiliki sikap kepeduliaan sama tanpa memandang suatu atribut kapitalisme memunculkan alienasi.
Pembangunan mencolok memungkinkan manusia menciptakan karya-karya kolektif, biaya-biaya kemanusiaan (human cost), pembangunan tak memihak secara total pada kehedak kekuasaan pasar dan keuntungan semata. Menurut Paul H. Wright (2002) suatu desain pembangunan berhasil merupakan upaya terintegrasi dengan kepercayaan, komunikasi secara timbal balik antara perusahaan, masyarakat sehingga keberhasilan pembangunan acapkali tak lepas dari tak lepas dari peranan penting insyinyur.
Seekor buaya memakan seorang pria, berikut cuplikannya
Recommended by insyinyur sudah mestinya bergantung pada kenyataan keadilan dan kesejahteraan masyarakat dengan indenpendensi insyinyur mengabdikan diri pada kepentingan umat ketimbang insyinyur terus-menerus dalam pengabdian pada perusahaan pemberi kerja, selama ini terjadi insyinyur merupakan bagian sistem pasar turut pada mekanisme perusahaan sehingga kaum insyinyur melepaskan suatu indenpendensinya, idealisme, kemerdekaan melekat padanya, tahapan transformasi insyinyur adalah upaya menciptakan kemerdekaan pada kaum buruh memeroleh kemerdekaan, kesejahteraan, keadilan seyogyanya memunculkan suatu dimensi kemanusiaan. Buruh, insyinyur adalah aset negara, bekerja dengan harapan mensejahterakan, memakmurkan. Negara. Negara korup telah melalaikan usaha kaum buruh, insyinyur memutuskan mata rantai kemiskinan pada negara berkembang, keadilan ekonomi sejatinya perlu diperhatikan perusahaan pada kaum buruh, insyinyur memahami aspek hidup secara kemanusiaan yakni memanusiakan manusia sebaliknya perusahaan tak mampu memenuhi aspek hidup ialah perusahaan mentolerir penindasan dan penghisapan.
*(penulis)