Kecamatan Weda Timur merupakan salah satu wilayah Kabupaten Halmahera Tengah Provinsi Maluku utara yang memiliki 5 desa diantarnya Desa Dotte Kotalo Messa dan Yeke. Dilihat secara kasat mata dari beberapa desa tersebut, memiliki kualitas pendidikan sangatlah rendah. Padahal, Pendidikan merupakan kunci utama bagi suatu bangsa atau Negara untuk unggul dalam persaingan global, termasuk juga pendidikan yang berada di wilayah kecamatan weda timur.
Pendidikan dianggap sebagai bidang yang paling strategis untuk mewujudukan kesejahteraan nasional. Sumber Daya Manusia (SDM) yang cerdas dan berkarakter di kecamatan weda timur merupakan prasyarat terbentuknya peradaban yang tinggi. Sebaliknya, SDM yang rendah akan menghasilkan peradaban yang kurang baik pula. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kualitas pendidikan di kecamatan weda timur masih rendah diataranya penulis dapat menguraikan beberapa item berikut ini.
1. Kurangnya tenaga pendidik /tidak ada guru ahli mata pelajaran
Salah satu factor utama yang sering di temukan di beberapa desa kecamatan weda timur diantarnya pada masing-masing sekolah adalah ketersediaan tenaga pengajar yang masih kurang. Tenaga Pengajar di beberapa desa pada sekolah TK.SD.SMP Maupun SMA masih kurang karena kebanyakan lulusan mahasiswa yang berstatus sarjana pendidikan (Guru Honorer) lebih memilih pekerjaan di perusahan di bandingkan dengan profesi mereka. Penyebabnya adalah dikarenakan pendapatan ekonomi honor mengajar lebih kecil di bandingkan dengan pendapatan hasil kerja di perusahan terdekat yang lebih besar.
Menurut salah guru honorer di sebuah sekolah swasta bahwa Gaji mengajar di sekolah sangat kecil apalagi menunggu pembayaran gaji yang mengunakan dana bos selama 3 bulan baru di terima, bahkan gaji honor PTT kadang 3 bulan terima kadang 5 bulan baru diterima, ini menjadi kendala dalam kebutuhan sehari-hari, sehingga kebanyakan guru memilih lebih baik kerja di perusahaan biar tiap bulan terima.
Saat ini kebanyakan guru PNS dan guru honorer lainya memegang mata pelajaran yang bukan bidang ahlinya, hal ini membuat pembelajaran tidak efektif, dan ini menjadi pembodohan secara turun temurun. Dari hal itu dapat dilihat bahwa indeks dan kualitas pendidikan di kecamatan weda timur dalam masalah besar.
2. Kurangnya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai
Selain masalah kekurangan guru, permasalahan yang sering terjadi sekarang ini di kecamatan weda timur di beberapa Desa, ada sekolah yang sarana dan prasarananya kurang memadai dan banyak yang memperhatinkan. Misalnya, fasilitas yang kurang seperi ruang kelas yang bocor, alat praktek yang kurang, bangku dan meja yang rusak dan lainnya.
Padahal, Kesediaan sarana dan prasarana sekolah sangatlah penting untuk menunjang proses pendidikan yang lebih baik. Guru yang akan mengurus prasarana sering terkendala dalam penyediaan, karena urusannya kebanyakan dipersulit oleh pemerintah.
Ini menjadi catatan bahwa mohon dalam pengurusan sarana dan prasaran pendidikan pemerintah secepatnya untuk memproses pengurusan tersebut sehingga sarana dan prasaran dapat di gunakan dalam pendidikan. Sering guru mengeluh jika sarana dan prasara praktek misalnya pada mata pelajaran Penjas, Biologi. Kimia dan lainya tidak ada kesedianya sehingga sangat sulit untuk melakukan praktek pada mata pelajaran di beberapa sekolah tersebut. Jika sarana dan prasarana kurang memadai maka sudah pasti akan berdampak pada minimnya pendidikan di kecamatan weda timur. Dengan ini, masalah tersebut dapat menimbulkan kesenjangan dalam mutu pendidikan di kecamatan weda timur.
Fakta saat ini di beberapa sekolah, sangat kekurang fasilitas sarana prasarana pendidikan, sehingga mengakibatkan banyak siswa mendapatkan dampak atau kerugian dari problematika tersebut. dan siswa menjadi korban dari kurangnya perhatian pemerintah untuk masa depan negara kita sendiri. Padahal siswa yang berada dalam daerah terpencil memiliki semangat yang tinggi dalam belajar meskipun fasilitasnya kurang memadai.
Hal ini membuktikan bahwa kurang ada perhatian dari pemerintah terhadap sekolah yang berada di Daerah terpencil seperti di Kecamatan Weda Timur. Kurangnya sarana dan prasarana siswa tidak bisa menggunakan fasilitas seutuhnya yang telah di janjikan oleh pemerintah dan juga tidak bisa mengembangkan bakat yang dimiliki oleh siswa tersebut.
Selain itu juga, Faktor penyebab dari masalah keterpurukan ini juga adalah alokasi dana yang yang terhambat karena banyaknya kasus yang menyalahgunakan dana sekolah yang seharusnya digunakan untuk sekolah dalam sarana dan prasarana, justru digunakan untuk kepentingan lain, sehingga siswa yang harus menanggung resikonya. Pemerintah juga perlu memberikan bantuan terhadap daerah terpencil termasuk beberapa desa di kecamatan weda timur tersebut agar pendidikan dapat berkembang dan tercapai pula tujuan pendidikan tersebut lebih baik.
3. Kebanyakan lulusan SMA memilih kerja di perusahan ke timbang kuliah
Hampir 70 persen karyawan yang bekerja di perusahaan adalah lulusan SMA, ini menjadi hambatan dalam peningkatan kualitas SDM yang memadai di kecamatan weda timur, Sekolah dan perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk menghantarkan lulusannya untuk mengembangkan segala potensi yang dimilikinya. Sekolah dan perguruan tunggi juga dipercaya sebagai satu-satunya cara agar manusianpada zaman sekarang dapat hidup mantap di masa yang akan datang.
Saat ini, kebanyakan lulusan SMA yang berada di kecamatan weda timur lebih memilih pekerjaan di perusahan terdekat di bandingankan kuliah di perguruan tinggi, memang sudah dikatakan kaya akan pendidikan. Tetapi pendidikan di kecamatan weda timur di beberapa desa semakin hari kualitasnya semakin rendah.
Banyak desa yang menjadikan sumber daya manusia rendah sehingga pendidikan generasi muda sangat berpengaruh Sebab. ada banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya kualitas SDM. Padahal SDM merupakan salah satu factor penunjang dalam pembangunan. Masalah SDM inilah yang menyebabkan proses pembangunan di kecamatan weda timur yang berjalan selama ini kurang didukung oleh produktivitas tenaga kerja yang memadai, Data pendidikan menujukan 2018 sampai sekarang tercatat, di kecamatan weda timur terdapat angkatan kerja sebanyak 70 persen. Angka ini sudah bisa menunjukkan bahwa rendahnya taraf pendidikan angkatan kerja di kecamatan weda timur didominasi tamatan SMA. Padahal Pemerintah telah mengalokasikan anggaran pendidikan tahun 2019, beberapa diantaranya untuk Program Indonesia Pintar, Bantuan Operasional Sekolah. pembangunan rehabilitasi fasiltas pendidikan dan beasiswa bidik misi untuk generasi Halmahera tengah
(penulis)