Home / Opini

Meninggalkan Cara-Cara Lama Dalam Mengurus Sebuah Klub Sepakbola

Oleh : * Mrz M Akbar *
02 Januari 2020
Miraz M Akbar

Juara liga 1 indonesia musim kompetisi 2019 Bali united Football club adalah contoh terbaik pengelolaan klub sepakbola yg moderen, profesional, dan paling maju di indonesia.

Mari kita lihat Bali united adalah klub pertama di indonesia yg sudah melantai di bursa saham indonesia ini berarti suporter dapat dengan mudah menjadi pemilik klub dengan membeli saham bali united harga saham bali united berkisar di harga Rp. 175.000 per lembar saham, ini sekaligus mengedukasi suporter bahwa  sekarang adalah era industri sepakbola dimana suporter sebuah klub tidak hanya berperan sebagai pendukung ketika timnya bertanding dilapangan tapi ikut menjadi bagian dalam memajukan klub kebanggaanya dan memastikan klub tetap survive dalam mengarungi liga transparansi sebuah klub pun menjadi harga mati karena dengan menjadi Perusahan Go public semua hal yg berkaitan dengan klub secara telanjang dibuka, siapa pemilik saham, berapa keuntungan klub, berapa hutang klub, apa rencana bisnis sebuah klub, semuanya dapat dengan mudah di akses oleh semua orang mindset suporter perlahan-lahan mulai dirubah oleh bali united. Selain itu hal-hal lain diluar teknis sepakbola diperhatikan betul oleh bali united dalam pengelolaan stadion misalnya Gelora Kapten I Wayan Dipta Giayar Bali yg menjadi markas Bali united didalamnya dibangun sebuah mega store tempat menjual official marchendise original jadi klub mengarahkan para suporternya untuk membeli produk asli bali united lagi-lagi ini sebuah edukasi bagi suporter agar tidak membeli barang-barang Tiruan dengan membeli official marchendise original sangat membantu pendapatan klub, di stadion juga dibagun playland arena bermain buat anak-anak sehingga stadion menjadi tempat yg nyaman dan ramah buat siapa saja dari anak-anak sampai orang dewasa, kemudian bali united membangun kafe bali united di stadion orang yg datang menonton bisa memilih menonton dengan santai di kafe sambil menikmati berbagai menu yg ditawarkan atau langsung menonton didalam stadion dan masih banyak model bisnis yang dijalankan untuk menunjang rencana-rencana bali united kedepan. Bali united memang mengerti betul sebuah klub sepakbola tidak hanya bergantung pada penjualan tiket pertandingan, hak siar, dan subsidi dari PSSI lebih dari itu ada celah bisnis lain yg bisa di kembangkan dan di manfaatkan demi menopang bali united kedepan. 

Berubah atau mati 

Dalam sebuah wawancara dengan tirto.id piter tanuri mengatakan “klub-klub tradisional semacam persib, persebaya, psm, persija, dan persipura itu kayak anugerah dari Tuhan tidak diapa-apain juga sudah punya magnet dan massa luar biasa”. Ini harusnya menjadi cambuk buat klub-klub yang lain di indonesia agar mampu mengelola market yg besar itu menjadi keuntungan buat klub agar terus hidup dan tidak mati ditengah jalan ada banyak sekali klub di indonesia ini yg ambruk gara-gara masalah finansial karena hanya dikelola seadanya saja tanpa tujuan yang jelas di masa depan bahkan ada klub besar dulunya yg sampai sekarang tidak bisa move on dari bantuan pemerintah klub masih bergantung terhadap dana-dana hibah dari pemerintah padahal klub tersebut punya magnet dan basis massa yg banyak seperti yg disebutkan pieter tanuri diatas bahkan klub tersebut sering dijadikan tunggangan politik kelompok tertentu untuk menarik simpati para suporter. Jika klub tidak mau berubah dalam cara pengelolaanya maka klub tersebut dipastikan akan mati dan menjadi cerita. 

Bisnis dalam sepakbola 

Sejak dilarang menggunakan dana APBD untuk membiayai sebuah klub sepakbola profesional mulai terjadi pergeseran dalam mengelola klub sepakbola, para pemilik klub sepakbola di daerah-daerah yg notabene juga adalah kepala daerah dimana klub itu berdomisili mulai memutar otak karena sudah tidak lagi mendapat bantuan dari dana APBD. Mulailah terjadi perpindahan kepemilikan yg tadinya klub hanya dikuasai oleh kepala daerah sekarang mulai diakuisisi dan dikelola secara penuh oleh para pengusaha nasional maupun daerah, klub semacam persib sudah tidak lagi dikuasai oleh walikota bandung pengusaha Nasional “kelas kakap” seperti GLEN SUGITA dan ERICK THOHIR yg sekarang menjabat sebagai menteri BUMNlah pemegang mayoritas saham Persib bandung, di bali sendiri keluarga TANURI memegang kendali jalannya klub Bali united, sekarang hampir semua klub profesional di indonesia ini dikelola oleh para profesional (businessman) dan Memang sudah seharusnya klub-klub sepakbola ini dikuasai dan dikelola oleh para pengusaha karena sepakbola adalah bisnis yg masih segar di pasaran sehingga butuh para pengusaha untuk mengembangkannya, dikutip dari instagram Walikota Balikpapan @RZ_EFFENDI58 yang dengan serius membentuk sebuah tim yang diketuai oleh Sekda balikpapan untuk mencari investor buat Persiba Balikpapan yg sudah di tinggalkan investor lamanya ini berarti para kepala daerah juga mulai sadar bahwa mengurus sebuah klub sepakbola harus menemukan orang2 yg profesional dan berkompeten sehingga dapat membuat klub itu mandiri, maju, dan berkembang tanpa harus berharap dana segar dari APBD yg sudah pasti terlarang untuk klub sepakbola profesional. Bisnis dan sepakbola tak pernah dapat dipisahkan sekarang ini klub-klub yg berhasil keluar dari jeratan APBD rata-rata sukses karena membangun kerajaan bisnis dalam sepakbola, Bali united dan Persib contohnya. Ini dapat menjadi pelajaran buat walikota yg masih merangkap menjadi ketua pada sebuah klub sepakbola di daerahnya, contohlah Walikota bandung dan Walikota Balikpapan dalam bertindak untuk menyelamatkan Klub di daerahnya. Perkembangan sepakbola akan terus melaju sudah selayaknya sebuah klub sepakbola tidak lagi dikelola dengan cara-cara lama yang sudah jelas ditinggalkan, pemerintah daerah harus memposisikan diri sebagai mitra yg dapat saling menguntungkan dengan klub sepakbola profesional di daerahnya seperti yg dilakukan bali united dengan pemkab Giayar dan Persib dengan Pemkot bandung jadilah sekarang klub berkembang, pemda dapat Keuntungan dari penyewaan stadion dan retribusi lain, warganya bahagia. 

Memodel cara Bali United

Sejak diakusisi Pieter Tanuri pada Tahun 2015 Bali united yg dulu bernama Persisam putra samarinda ini memindahkan home base ke Stadion Kapten I Wayan Dipta Giayar bali dan mengganti nama klub menjadi Bali united, Mengapa Pulau Bali yang dipilih Pieter Tanuri? Jawabannya sdh pasti Pasar yang Potensial sejak 2015 stadion selalu terisi penuh jika Bali united bertanding pasar potensial inilah yang digarap sehingga bali united dapat tumbuh dan berkembang menjadi salah satu klub yang sehat secara finansial. Pieter Tanuri berhasil menjadikan Bali United entitas bisnis baru di pulau dewata, sekarang Bali tidak hanya dikenal karena Pariwisata selain itu ada klub sepakbola Bali United. Melihat bagaimana caranya Bali united membangun sebuah klub tentunya dapat menjadi rujukan buat klub-klub yg lain tidak selalu sebuah klub hanya dapat hidup jika di daerah klub tersebut ada sumber daya alam dan bercokol perusahan tambang besar tanpa sumberdaya alam dan perusahan yang besar di daerah sebuah klub masih bisa hidup dan berkembang. lalu bisakah klub-klub sepakbola dari maluku utara semaju bali united? Jawabanya bisa, klub sebesar Persiter bisa hidup dan berkembang karena sudah punya magnet dan massa yang besar jika dikelola dengan benar Persiter punya masa depan yang cerah, begitu juga klub pendatang baru Morotai United yang sangat potensial menjadi besar dengan memanfaatkan keunggulan pariwisatanya, pasar pariwisatanya dapat menjadi magnet bagi Morotai united untuk dimanfaatkan seperti Bali united memanfaatkan itu, jika dikelola dengan benar Morotai United akan menjadi salah satu klub sepakbola profesional dari Maluku Utara, di Tahun 2020 ini Sudah saatnya Torang meninggalkan cara-cara lama bin kuno dalam mengurus sebuah klub sepakbola.(penulis)


Reporter: Penulis

BERITA TERKAIT