Home / Opini

KEABADIAN

Mengenang Muhdi Abd. Rahman, ST
29 September 2023
Rosydan Arby

HAMPIR dua bulan ini, saya mengambil course di Universitas Indonesia Depok, handphone saya selalu memunculkan notifikasi Whatsapp dari Ketua HMI Cabang Ternate. Iya, namanya saya tuliskan dalam kontak handphone dengan nama (Edin Ketua HMI Cab. Ternate). 

Jujur saja, percakapan terkahir kita tentang keresahan dia atas problem Sagea dan persoalan perkotaan.

Sebelum saya mencertiikan tentang itu, pertama kali saya bertemu dengan dia sekitar 2 tahun lalu. Saat itu, dia mengantarkan sebuah undangan diskusi yang menginginkan saya untuk hadir dan mengisi acara diskusi itu, mungkin saat itu juga dia masih dalam pengurusan Ketua Cabang sebelumnya. Dia bercerita banyak hal, terkait Arsitektur dan Perkotaan, dia juga sangat lihai dalam mengoperasikan 3D dalam format Sketch-up dan Enscape, karena tak banyak Arsitek yang sekaligus aktivis dapat menguasi basic semacam ini. Tapi dia sangat mengesankan! 

Saat kesibukan menggulung aktivitas saya bersama mereka, saya mendapatkan informasi bahwa dia berkeinginan untuk maju sebagai calon Ketua HMI Cabang Ternate. Saya mendapatkan informasi itu dari kedua sahabat saya, Yusrianto dan Alhervan. Saya pun mengatakan kepada Yusrianto dan Alhervan, mendingan jangan dia maju, dia melanjutkan Studinya ke jenjang magister, cetus saya kepada kedua sahabat saya itu. Karena saya sangat tahu kapasitasnya, dia mampu menganilisis isu sosial lalu mengkoneksikan dengan ilmu Arsitektur, pastinya akan mudah bagi dia untuk melanjutkan study.

Saat bersamaan, saya dengan kedua sahabat tersebut membicarakan untuk membantu dia dan kedua calon lainnya yang notabenenya kenal dekat dengan saya. Kedua sosok yang bertarung untuk merebut kursi ketua HMI Cabang Ternate saat itu. Saya memanggil mereka dengan nama Rio dan Gojal. 

Dalam prosesnya, almarhum ini mampu membuktikan bahwa dia memang layak untuk menjadi Ketua HMI Cabang Ternate. Saya pun mengucapkan selamat, saya yakin banyak senior yang membantu dia, karena keharmonisan dan murah senyumnya mampu menghipnotis para senior untuk membantunya. Saya sangat yakin akan hal itu.

Saya pun mengucapkan selamat, pada akhir percakapan kita saat dalam telepon, saya mengatakan, sampai ketemu lagi untuk membangun HMI Cabang Ternate. Ingat, Tum. Jika Pemkot keluar dari rel, jangan tanggung-tanggung untuk mengkritisi, jangan barfikir jika saya masih di dalam. Hantam saja jika tidak komitmen dalam membangun Kota Ternate. Cetus saya dalam akhir telpon dengan Almarhum.

Setelah itu, banyak diskusi sebelum pelantikan kita lakukan di ruang coworking saya (Determinan). Sebelum dia bersama pengurus melaksanakan pelantikan, almarhum dan pengurusnya ketemu dengan saya untuk kesekian kalinya. Mengabarkan dan sekaligus berpartisipasi dalam pelantikan mereka. Karena ini tanggung jawab kita semua.

Setelah pelantikan, pada malamnya dia langsung ketemu dengan saya, dan melaporkan progres dan beberapa hal penting yang harus dibicarakan. Dia mengatakan kepada saya, “abang, adinda sudah jadi Ketua HMI. Adinda mau tunjukan bahwa marwah HMI bukan soal pengkaderan saja tapi marwah HMI adalah keberpihakan kepada rakyat”. 

Saya pun menjawab, apa langkah awal yang mau dilakukan, adinda mau mewujudkan Visi adinda tentang “The Backbone, Ikhtiar Mewujudkan Kepemimpinan Profetik di Era 5.0”, dengan mengseriusi persoalan Sampah di Kota Ternate.

Lanjut dia, adinda akan turunkan teman-teman HMI untuk mengangkat Sampah di Pesisir Pantai, ini bentuk protes ke Pemkot Ternate dengan cara turun langsung. Dalam hati, anak ini dia berbeda dari lainnya. Dia punya pemikiran yang tidak tertinggal zaman, dia mampu mengadopsi gaya positif dari video Pandawara; seekolompok anak muda yang buat video untuk mengangkut sampah di daerah-daerah di Indonesia. 

Langkah demi langkah dia diskusikan, sampai dia ingin membukukan semua pemikirannya dalam bentuk buku. Dia benar-benar mempertagas marwah HMI sebagai pengabdian dengan keilmuan dilandasi dengan Iman dan Taqwa. Dia mampu mengadopsi perjuangan seorang tokoh besar Lafran Pane ataupun seorang Ahmad Wahib sebagai pemikir dan pembaharu Islam. Bahwa Islam bukan hanya menyoal tentang Ibadah, tapi juga dengan Humanitarian. 

Kembali ke paragraf kedua tentang Sagea. Dia pernah menelpon saya sekitar 3 minggu lalu Ia mengatakan; abang adinda mau turun aksi soal Sagea di Kediaman Gubernur Malut. Saya pun mengatakan, silahkan. Mainkan dinda, tapi tetap jaga diri. Saya pun melihat aksi tersebut di media sosial terjadi chaos.

Tapi itulah konsekuensi dalam setiap gerakan. Sambil dia menyuarakan tentang Sagea, dia pun ingin mengkritisi Pemkot soal sampah perkotaan yang menurut dia belum ada langkah konkrit dari Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Ternate. Saya pun mengatakan, silahkan adinda, tapi sebelum itu lakukan diskusi terbuka biar tau dulu apa persoalan dasarnya.

Seorang aktivis akan menguras tenaganya untuk melakukan hal-hal yang dianggap tidak benar. Walaupun subjektif, setidaknya dia pernah melakukannya. Anak yang berasal dari Desa Tokaka Gane Barat, Halmahera Selatan, kini telah kembali ke pusaranya. 

Berpulangnya Almarhum Muhdi, saya pun teringat, sosok Almarhum Hisbullah (saya agak lupa tahun berapa Almarhum menjadi Ketua HMI Cabang saat itu), yang juga sedikit tahu tentang cerita bahwa Almarhum Hisbullah berpulang kerahmatullah saat beliau masih menjadi Ketua HMI Cabang Ternate.

Apapun itu, kedua sosok itu berpulang kerahmatullah saat mereka masih semangatnya menegakan khittah HMI sebagai role model perjuangan Islam untuk keummatan. Saya mulai berfikir saat perjalanan saya dari Jakarta menuju Yogja 27 September 2023, bahwa kedua sosok ini sangat luar biasa.

Seperti kata Gie “Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda”. Begitu besar pengorbanan dalam mengemban tugas sebagai Ketua HMI. Berperan meneguhkan perjuangan hingga akhir hayat, dan ini akan dikenang dengan kebaikan.

Saya bersaksi Almarhum Muhdi Abd. Rahman orang baik. Kami yakin, kita pun akan berkumpul disana. Kami akan diskusikan lagi tentang apa yang belum kita diskusikan. Harapan kita akan ada lagi sosok seperti Almarhum Muhdi maupun Almarhum Kakanda Hisbullah lainnya, agar tetap berjuang demi kepentingan rakyat.

Inna Fatahna Laka Fathan Mubina. Kemenangan yang nyata akan hadir dalam kebenaran dengan perjuangan panjang atas nama Allah SWT. Selamat jalan Edin.

*Penulis: Rosydan Arby(red)


Reporter: Tim
Editor: REDAKSI

BERITA TERKAIT