HALSEL OT - Sejumlah warga korban kebakaran Pasar Rakyat Labuha Halsel (maaf bukan Pasar Buana Seki I seperti berita sebelumnya-red) mengeluhkan keterlambatan mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) milik Pemerintah Kabupatrn Halmahera Selatan (Pemkab Halsel) dalam melakukan pemadaman saat kebakaran melanda Pasar Rakyat Labuha, Selasa (2/5/2017) dinihari tadi.
Rosita, salah satu pedagang yang juga korban kebakaran, menyesalkan lambannya kinerja pemadam kebakaran saat kejadian.
Bayangkan, lanjut dia, kebakaran terjadi pada jam 02.15 WIT, tapi mobil damkar baru datang pukul 04.00 dinihari, sementara jarak antara lokasi kejadian dan tempat mobil damkar tidak sampai 1 km.
"Jika dorang capat datang, lapak yang lain dapat di selamtka, tapi karena lambat maka semua lapak terbakar,"tandas Rosita yang lapaknya ikut terbakar.
Sikap yang sama juga diutarakan anggota DPRD Halsel Abdurahman Hamzah, yang
memyayangkan pihak Pemkab Halsel dalam hal ini Satpol PP yang membawahi unit pemadam Kebakaran.
Menurutnya, unit Pemadam kebakaran saat ini memiliki 5 kendaraan Damkar, namun yang bisa digunakan hanya 1 unit sementara 4 unit mobil lainnya dalam keadaan rusak dan tidak dapat difungsikan.
"Jika semua mobil damkar dalam keadaan baik, maka pasar rakyat itu dapat diselamatkan dari amukan si jago merah," tegasnya.
Dia meminta Pemkab Halsel peduli dengan mobil Damkar karena sangat penting apabila terjadi kebakaran.
Akibat kurangnya mobil damkar dan kurang lesiagapan petugas Mobil Damkar serta lambatnya tiba ke lokasi menyebabkan pasar rakyat itu tidak dapat tertolong dan akhirnya hangus rata dengan tanah. ((red)