TERNATE, OT - Setelah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Banjir Rob, Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate langsung menggelar rapat koordinasi lintas sektor di lantai 3 kantor Wali Kota Ternate, Selasa (7/12/2021) siang.
Rapat yang dipimpin langsung Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman itu, turut dihadiri sejumlah pimpinan OPD, para Camat dan unsur terkait lainnya.
BACA JUGA : Pemerintah Kota Ternate Tetapkan Status Tanggap Darurat Gelombang Pasang
Kepala BPBD Kota Ternate, M Arif Gani usai rapat mengatakan, Pemkot Ternate melalui Wali Kota telah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Banjir Rob di wilayah Kota Ternate.
Penetapan status tanggap darurat ini, berdasarkan Surat Keputusan (SK) Wali Kota nomor : 130/III.6/KT/2021 tentang Status Tanggap Darurat Bencana Banjir Rob di wilayah Kota Ternate tahun 2021.

Menurutnya, dengan penetapan status.tanggap darurat, diharapkan segala kebijakan yang berkaitan penanganan bemcana dapat dilakukan secara cepat.
Arif menambahkan, penetapan status tanggap darurat bencana banjir rob di wilayah Kota Ternate selama 14 hari, terhitung sejak tanggal 6 sampai 19 Desember 2021.
Sejauh ini, BPBD telah mendirikan posko tanggap darurat pada sejumlah titik.di Kota Ternate, "posko induk di kantor BPBD, kemudian posko di SKB yang juga dilengkapi dapur umum dan faailitas kesehatan, kemudian di alun-alun lapangan Salero," terangnya.
Arif juga mengaku, hingga saat ini, pihaknya masih terus mendata jumlah warga terdampak banjir rob pada sejumlah wilayah di Kota Ternaye, "kami terus mendata, sehingga untuk data valid belum dapat dipastikan, tim kami masih di lapangan melakukan pendataan sekaligus menangani musibah banjir rob," tutup Arif Gani.

Sementara itu, BPBD mencatat tidak kurang dari 640 jiwa atau 96 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar pada 4 Kelurahan di Kecamatan Ternate Utara dan Pulau Ternate, terdampak gelombang pasang yang melanda wilayah Ternate sejak akhir pekan lalu.
Dari jumlah ini, sudah termasuk 29 balita, dan 24 lansia.
Berdasarkan data sementara, Kelurahan Dufa Dufa, jumlah warga terdampak sebanyak 95 jiwa atau 37 KK, Kelurahan Sangaji, pada tanggal 6 Desember sebanyak 122 jiwa atau 35 KK, sedangkan pada tanggal 7 Desember sebanyak 51 jiwa atau 11 KK, sehingga total warga Kelurahan Sangaji yang terdampak.sebanyak 173 jiwa atau46 KK.
Warga terdampak di Kelurahan Salero yang terdampak sebanyak 189 jiwa atau 15 KK (yang terdata), sementara Kelueahan Taduma, 183 jiwa atau 35 KK,
BPBD juga menyebutkan, jumlah ini adalah jumlah terdata, beberapa diantaranya belum terdata dalam hitungan KK, balita dan lansia.
(fight)







