HAlSEL, OT - Musibah banjir rob yang melanda Kabupaten Halmahera Selatan sepekan terakhir, telah merusak sejumlah fasilitas umum dan pemukiman warga.
Meski demikian, sampai saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halsel belum merspon musibah tersebut, sehingga warga berinisiatif untuk melakukan berbagai upaya mitigasi secara swadaya untuk mengantisipasi gelombang pasang.
Kepala Desa Kokotu, Susmi Idris, mengaku saat ini warganya menggelar bakti sosial berupa pencanangan kayu penahan ombak di pesisir pantai untuk mengantisipasi gelombang pasanf yang terjadi di wilayahnya dalam sepekan terakhir.
"Saat ini warga kerja seadaanya, karena belum ada anggaran untuk perbaikan, maka upaya sementara harus dilakukan,"ujarnya.
Senada, Kepala Desa Gunange, Den Muhajir, juga menyampaikan kondisi serupa. Dia mengaku, atas inisiatif peramgkat desa dan masyarakar, langsung melaksanakan bakti sosial pembersihan dan pemancangan kayu penahan ombak di pesisir pantai.
"Kita upayakan seadaanya, setelah ini baru kita cari solusinya," ujar Kades.
Sementara itu, data yang dihimpun indotimur.com, menyebutkan, dari 249 Desa di Halmahera Selatan, kurang lebih 70 desa terdampak gelombang pasang yang berakinat banjir rob.
Akibat musibah ini, sejumlah rumah warga dan fasilitas umum rusak.
Hingga berita ini dipublish, Pemkab melalui BPBD belum memiliki data valid kerusakan akibat gelombang pasang dan banjir rob di wilayah Halmahera bagian selatan..
(iel)







