Home / Nusantara

Remaja Putri di Kecamatan Pulau Ternate Dilaporkan Hilang

01 Mei 2023
Seorang remaja putri bernama Sani Taib (16) warga Kelurahan Kastela, Kecamatan Pulau Ternate, Maluku Utara (Malut) dikabarkan hilang

TERNATE, OT - Seorang remaja putri bernama Sani Taib (16) warga Kelurahan Kastela, Kecamatan Pulau Ternate, Maluku Utara (Malut) dilaporkan hilang sejak Kamis (27/4/2023) pekan lalu. 

Orang tua korban hilang, Taib Hamid mengatakan, Sani (16) terakhir keluar dari rumahnya pada hari Kamis tanggal 27 April 2023 siang. Saat pergi, orang tua dan pihak keluarga tidak mengetahui tujuan anaknya.

"Jadi, saya mengira Sani itu pergi jaga warung seperti biasanya dan malam hari, dia sudah pulang ke rumah, karena biasanya aktifitas seperti itu, tapi hingga malam Sani belum juga pulang ke rumah," kata Taib, Senin (1/5/2023).

Dia menjelaskan, putri pertamanya ini tidak sedikitpun memiliki kebiasaan pergi main atau keluar rumah. Sani bahkan lebih suka membantu bibinya menjaga warung.

Taib menuturkan, jika ke luar rumah, biasanya Sani pergi ke rumah teman bila ada pekerjaan sekolah.

"Anak, saya ini baru duduk di kelas I SMP kalau tidak bantu jaga warung bibinya, dia biasa pergi ke rumah teman sekolah untuk buat tugas. Setalah itu dia sudah balik ke rumah," terangnya.

Taib menceritakan, putrinya terakhir keluar dari rumah mengenakan baju stelan warna biru tidak berhijab. Sebelum itu Sani beranjak menuju kediaman bibinya berangkat dari arah pesisir pantai Kastela menuju rumah bibinya di lingkungan RT04/RW 002. 

Sampai diruma bibi, dia melepas jaket yang dikenakan dan bibinya juga sempat berbincang dengannya. Bahkan bibinya sempat menyiapkan lauk (sayur-red) untuk Sani bawah ke rumah makan bersama adiknya.

Siang itu, lanjut Taib, bibinya sudah menyiapkan bekal untuk diberikan ke Sani, namun tidak mendapati keberadaan Sani di dalam rumah bibinya. "Bibinya kemudian memanggil-manggil nama Sani dan mencari di sekitar rumah sambil menanyakan ke sejumlah warga. 

Taib melanjutkan, saat bibinya bertanya, salah satu warga setempat, sempat bilang melihat Sani berjalan bersama Taib ke arah selatan.

"Padahal saat itu saya sedang membantu di rumah duka kemudian ke rumah berisitirahat. Nah dari kejadian itu hingga sampai 5 hari ini Sani belum juga ditemukan," terangnya.

Lanjutnya, sampai 5 hari ini, Sani belum juga pulang ke rumah, bahkan warga sekampung bersama Bhabinkamtibmas dan Babinsa setempat semalam turut membantu melakukan pencarian tapi Sank belum juga ditemukan.

"Keluarga juga sudah melaporkan kejadian hilangnya Sani ke kepolisian sektor Polsek Pulau Ternate dan serta Basarnas Ternate," katanya.

Tak hanya itu, Taib sebagai orang tua juga sudah berusaha mencari keberadaan putrinya ke beberapa rumah teman sekolah akan tetapi mereka juga tak melihat atau mengetahui keberadaan putrinya.

Sementara itu, Danpos Koramil 1501-02/Pulau Hiri, Serka Ilham menambahkan, bersama Bhabinkamtibmas Kastela dan warga telah berupaya mencari keberadaan Sani (16) dibeberapa tempat.

Menurutnya dalam pencarian Sani bahkan sudah menyiisir hutan mulai dari belantara hutan Foramadiahi hingga hutan Kastela.

Bukan hanya itu, anggota TNI ini juga telah membuat laporan ke kantor polisi untuk mendapatkan pertolongan mencari keberadaan Sani yang sudah hampir seminggu belum juga pulang.

Selain melapor ke Polsek Pulau Ternate, selaku aparat keamanan di wilayah Kastela, Danpos Koramil juga telah membuat laporan kehilangan ke kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Ternate.

Dia mengaku, saat memberi laporan, terdapat 5 personil Basarnas yang sedang piket. Para personil Basarnas ini, menyatakan akan menyusul dan bergabung melakukan pencarian remaja belasan tahun itu.

Sayangnya, warga dan keluarga Sani merasa kecewa karena tidak ada bantuan dari Tim SAR hingga pencarian dihentikan.

"Terus terang saya langsung ngomong ke masyarakat, kita tidak usah lagi berharap bantuan dari Basarnas. Kita bergerak sendiri," tukas Danpos.

Dia juga mengaku, beberapa kejadian yang terjadi di wilayah Ternate Pulau, korban yang ditemukan itu dari anggota TNI/Polri dan masyarakat baru tim SAR bergegas masuk lakukan evakuasi.

"Secara pribadi, saya ingin menegaskan tidak suka itu, dengan tindakan tim SAR ketika korban ditemukan baru mereka masuk ambil dokumentasi, buat laporan dan evakuasi korban. Seolah-olah mereka paling didepan dalam hal pencarian dan pertolongan," kesal Ilham.

"Contohnya seperti kejadian WNA asal inggris yang hilang warga Foramadiahi beberapa waktu lalu. Warga yang lebih dulu menemukan tapi dimedia berkoar sakan kinerja mereka berhasil," jelas Ilham menambahkan.

Dia mengungkapkan, bentuk kekecewaan ini tanpa alasan, bukankah kita juga sudah membuat laporan bahwasanya membutuhkan pertolongan dalam pencarian orang hilang. "Mungkin apa yang saya laporkan itu salah, atau tidak sesuai. Mestinya petugas piket malam itu jelaskan bukan buat harapan bakal turut membantu," cetusnya.

Terpisah Kepala Basarnas Ternate, Fatur Rahman melalui Humas Basarnas, Ichan M. Nur saat dikonfirmasi via telepon seluler Senin (1/5/2023) membenarkan adanya laporan remaja yang hilang tersebut.

"Sudah saya monitor ke petugas piket semalam, iya benar ada laporan dari Pak Danpos langsung," akuhnya.

Ia menambahkan, bukan pihaknya tidak bermaksud menindaklanjuti laporan itu, tapi melainkan misalnya laporan itu berkaitan dengan insiden kecelakaan atau peristiwa. Atau kejadian yang menyangkut tupoksi dan fungsi Basarnas yang jelas akan ditindaklanjuti. 

Melainkan, laporan yang masuk itu pencarian orang hilang, tidak dalam konteks peristiwa. Sehingga perihal tersebut masuk lebih ke rana kepolisian. Agar tidak terkesan kita melakukan tindakan melampaui tupoksi instansi lain.

"Tapi, kita akan berupaya untuk melakukan koordinasi insyallah dapat melakukan proses pencarian remaja yabg hilang itu," pungkasnya.

 (ier)


Reporter: Irfansyah
Editor: Redaksi

BERITA TERKAIT