Home / Nusantara

Pasien Jantung Bocor Butuh Biaya Pengobatan

21 Mei 2017
HALSEL OT  - Karena tidak ada biaya, Fitriani Ode Wandi (13), salah satu penderita jantung bocor itu terpaksa hanya bertahan hidup di rumah pamannya di Desa Towakona Kecamatan Bacan Selatan Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel). Gadis asal Desa Mano Kecamatan Obi Selatan itu saat ini kondisinya semakin memprihatinkan akibat penyakit bawaan yang dideritanya sejak lahir itu karena tidak tersentuh oleh medis karena tidak ada biaya untuk dibawa berobat ke Makassar akibat keterbatasan ekonomi kedua orang tuanya.  Fitriani sebelumnya sempat dirawat di RSUD Labuha namun fasilitas di RSUD Labuha belum memadai untuk menangani gangguan jantung, maka dokter merujuk ke Manado atau Makassar.  Karena tidak memiliki biaya akibat keterbatasan ekonomi kedua orang tuanya, Fitriani terpaksa dibawah pulang ke rumah Pamannya di Toeakona dan saat ini hanya menjalani perawatan seadanya dan bertahan dengan obat yang diberikan pihak RSUD.  Ayah Fitriani, La Ode Wandi (45), kepada IndoTimur.Com Minggu (21/5) mengaku, penyakit yang dialami anaknya ini diketahui sejak satu tahun lalu.  "Kami bawa ke RSUD Labuha, namun Dokter kemudian sampaikan harus dirujuk ke Makassar,"jelasnya.  Diakui, dirinya memang berkeinginan agar anaknya bisa dibawah berobat ke Makassar, tapi karena tidak ada biaya, pihaknya terpaksa hanya bisa pasrah.  "Orang tua siapa yang tidak menginginkan anaknya sembuh dari penyakitnya, tapi mau bagaimana lagi, kami tidak punya biaya, saya hanya seorang nelayan yang pendapatannya hanya untuk makan sehari-hari, mau dapat uang dari mana untuk berobat ke Makassar,"akunya dengan mata berkaca-kaca.  Ditambahkan, saat ini dirinya sedang mengurus BPJS untuk membantu pengobatan anaknya, tapi untuk berobat kesana, Ia mengaku kemungkinan tidak bisa karena tidak punya dana. "Kami sudah minta tolong ke keluarga, tapi tidak bisa karena biayanya sangat besar nanti,"ujarnya sambil mengaku pasrah dengan keadaannya tersebut.  Sementara itu, pihak RSUD Labuha melalui dr. Rivadin, dokter yang menanganinya, membenarkan penyakit yang diderita Fitriani tersebut. Dijelaskan, hasil pemeriksaan diketahui ada kelainan pada jantungnya sejak lahir. "Dia menderita penyakit jantung bawaan (BPJ) yakni jantungnya bocor, namun untuk memastikan ukurannya itu harus melalui USG khusus. Untuk alat itu yang ada hanya di Rumah Sakit Makassar dan Manado,"jelasnya.  Dokter spesialis anak itu mengaku, telah menyarankan agar dibawah ke Makassar untuk segera dilakukan penanganan sebab kalau tidak ada penangannya maka bisa mengakibatkan gagal jantung. "Insya Allah kemungkinan besar masih bisa disembuhkan. Kita sudah menyarankan untuk bikin BPJS biar nanti dibiayai oleh BPJS. Memang kalau tidak melalui BPJS, biayanya sangat besar yang harus dikeluarkan. Tapi kalau BPJS, paling yang mereka tanggung yakni hanya biaya hidup dan transpor kesana,"tandasnya. Sementara, atas kondisi yang dialami Fitriani tersebut, LSM Ruang Publik berencana akan melakukan penggalangan dana untuk membantuk pengobatan. Ketua LSM Ruang Publik, Haidar Mahmud mengatakan, pihaknya sedang berupaya menggalang dana. Penggalangan dana ini akan kita lakukan dengan bekerjasama dengan Komunitas Wartawan di Halsel. "Kita prihatin sehingga kita sedang berupaya untuk melakukan penggalan dana guna membantu pengobatan Fitriani. Kita berharap ada donator dan masyarakat dapat membantunya,"tandasnya. Rencananya akan dibuatkan rekening atas nama orang tua fitriani untuk penggalangan dana ini. ((red)


Reporter: Redaksi

BERITA TERKAIT