HALSEL OT - Pasca hujan lebat yang menguyur Ibukota Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) akhir pekan lalu, warga yang berdomisili di Labuha, Tomori, Kampung Makian serta Amasing dan sekitarnya, saat ini mengalami krisis air bersih dari PDAM Halsel.
Informasi yang diperoleh indotimur.com menyebutkan, macetnya air bersih tersebut terjadi karena adanya kerusakan fasilitas instalasi air pada sumber air yang ada di desa Papaloang Kecamatan Bacan Selatan dan belum mampu diperbaiki pihak PDAM Halsel.
Wati, warga Amasing kepada indotimur.com, Selasa (6/6/2017), mengaku kecewa dengan sikap PDAM Halsel yang lambat mengatasi kerusakan tersebut.
"Air mati sudah tiga hari, dan sampai saat ini belum juga diatasi, torang sengsara dapa air bersih," cetus Wati Ibu rumah tangga di desa Amasing.
Keluhan juga disampaikan Iksan, warga Tomori. Dia menilai, masalah ini harus segera direspon pihak PDAM Halsel sehingga tidak berlarut-larut dan menyusahkan masyarakat.
Menurutnya, rata-rata kebutuhan air bersih warga di ibukota hanya bergantung pada layanan dari PDAM, apalagi warga yang rumahnya berada di ketinggian.
Ditambahkan, sebagian besar warga di Bacan, saat ini sedang menjalankan ibadah bulan puasa, yang tentunya membutuhan banyak air bersih.
"Kebutuhan air di bulan puasa sangat tinggi, dimana untuk keberluan buka puas, makan sahur dan sholat, jika air mati maka otomatis ibadah puasa juga jadi terganggu," kata Iksan sembari berharap, pihak PDAM Halsel segera memperbaiki kerusakan fasilitas instalasi air.
Sementara itu, Direktur PDAM Halsel, Yuslan Garwan hingga berita ini dipublis, tidak menjawab konfirmaai wartawan. (it@)<(red)