Home / Nusantara

KJH Halsel Galang Dana Untuk Penderita Jantung Bocor

22 Mei 2017
HALSEL OT � Para pewarta yang tergabung dalam Komunitas Jurnalis Halsel (KJH) mengadakan aksi kemanusian untuk Fitriani Ode Wandi (13), penderita jantung bocor yang saat ini tidak bisa berobat karena terkendala biaya. Aksi penggalangan dana untuk siswa SD Mano, Kecamatan Obi Selatan itu dilakukannya di seputaran jalan Tomori Kecamatan Bacan, Senin (22/5/2017) pagi. Kegiatan kemanusiaan KJH ini di bantu sejumlah anggota TNI/Polri, yang berdiri disepanjang jalan Tomori dengan membawa kardus yang sudah ditempel dengan poster-poster donasi, dan mendapat respon positif dari pengendara roda empat maupun roda dua saat melintas di Jalan Tomori Bacan. Pengendara kendaraan dengan ikhlas merogoh dompet mereka untuk memberikan donasi terbaik kepada sejumlah wartawan dan anggota TNI Polri yang berdiri di seputaran jalan Tomori. Amatan indotimur.com, sebagian wartawan nampak terlihat membentangkan poster permintaan donasi kemanusiaan disamping mobil Pick-up yang diparkir disisi jalan raya. Ketua KJH Halsel, Irwan Marasoly mengatakan, aksi kemanusiaan ini merupakan wujud kepedulian wartawan terhadap gadis kecil penderita Jantung Bocor yang tidak bisa pergi berobat. Ditambahkan, ini merupakan bentuk kepeduliaan Wartawan dan berharap, dana yang digalang itu dapat membantu pihak keluarga penderita untuk berobat lanjut. Diketahui, Fitriani Ode Wandi (13), penderita jantung bocor itu saat ini terpaksa hanya bertahan hidup di rumah pamannya di Desa Toakona Kecamatan Bacan Selatan Kabupaten Halsel. Gadis asal Desa Mano Kecamatan Obi Selatan itu, saat ini kondisinya semakin memprihatinkan akibat penyakit bawaan yang dideritanya sejak lahir tidak tersentuh oleh medis, karena tak ada biaya berobat ke Makassar akibat keterbatasan ekonomi kedua orangtuanya. Fitriani sebelumnya sempat dirawat di RSUD Labuha, namun fasilitas di RSUD Labuha belum memadai untuk menangani gangguan jantung, maka dokter merujuk ke Manado atau Makassar. Karena tidak memiliki biaya akibat keterbatasan ekonomi kedua orang tuanya, Fitriani terpaksa dibawah pulang ke rumah Pamannya, di Toakona dan saat ini hanya menjalani perawatan seadanya dan bertahan dengan obat yang diberikan pihak RSUD. ((red)


Reporter: Redaksi

BERITA TERKAIT