Home / Nusantara

Kemenhub Tinjau Lokasi Pembangunan Bandara Leleo dan Pelabuhan Peti Kemas

17 Januari 2022
Tim Kemenhub RI saat berada di lokasi pembangunan pelabuhan peti kemas

SOFIFI, OT – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, Senin (17/1/2022) pagi tadu melakukan ppeninjauan lokasi pembangunan Bandar Udara (Bandara) Loleo maupun pelabuhan petik kemas di Dasa Gita, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara (Malut).

Kunjungan tim dari Kemenhub ini sebagai upaya untuk mematangkan proses pembangunan bandara internasional, yang akan menjadi pintu utama keluar masuk Sofifi, ibu kota Provinsi Malut.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi Malut, Armin Zakaria menyatakan, untuk kehadiran tim Kemenhub di Malut pada Senin tadi, sebagai upaya menindak lanjuti usulan dari Gubernur Abdul Ghani Kasuba agar mempercepat pembangunan ibu kota Provinsi Malut.

Dia menyatakan, upaya percepatan ibu kota Sofifi itu dimulai dari konektivitas, baik transporatasi udara maupun transportasi laut yang menghubungkan antara satu provinsi dengan provinsi lain di Indonesia.

"Jadi tadi tim Kemenhub sudah melakukan survei, baik lokasi bandara maupun di lokasi pelabuhan peti kemas di Dasa Gita, Kota Tidore Kepulauan," kata Armin ketika dikonfirmasi indotimur.com.

Dia mengaku, dari hasil peninjauan tim di lapangan baik rencana pembangunan bandara hingga pelabuhan di Malut, akan dilaporkan ke Menhub mulai dari persiapan hingga kekurangan di lokasi masing-masing.

“Hasil tinjauan tim di lapangan tadi, nantinya akan dilaporkan ke pusat dan kita nanti menunggu hasilnya seperti apa kedepan,” ungkapnya.

Dia mengaku, untuk rencana pembangunan bandara Loleo hingga pelabuhan peti kemas, akan dianggarkan menggunakan Anggaran Pendapatan Benlanja Negara (APBN) yang melekat di Kemenhub-RI.

“Kalau untuk anggaran pelabuhan itu tentunya akan dipakai APBN dari Kemenhub, sementara untuk bandara dokumen perencanaannya dibuat oleh pemda nanti pekerjaan fisiknya baru diusulkan melalui APBN,” jelasnya.

Lebih lanjut menurut Armin, kebutuhan lahan pembangunan bandara Loleo seluas 30 hektar, tapi pemerintah kota (Pemkot) Tidore Kepulauan sesuai dengan pertemuan bersama dengan Kementerian, lahan bandara yang disiapkan seluas 100 hektar.

“Makanya Kemenhub mengirimkan tim teknis kesini untuk melakukan pengecekan lapangan agar dilaporkan ke tingkat atas,” pungkasnya.(ian)


Reporter: Ryan
Editor: Fauzan Azzam

BERITA TERKAIT