TIDORE, OT - Kepadatan terjadi di Pelabuhan Rum Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Maluku Utara, Rabu (4/5/2022). Ratusan kendaraan dan penumpang memadati pelabuhan tersebut untuk menyeberang ke pelabuhan Bastiong, Kota Ternate.
Amatan indotimur.com menyebutkan sejak pukul 16:00 hingga 17:38 WIT, lonjakan penumpang terus terjadi. Bahkan antrean kendaraan dari depan dermaga pelabuhan speed boat dan motor kayu berjarak 500 meter.
Manajer ASDP Indonesia Ferry Ternate, Nurdin mengatakan, antrean panjang yang terjadi tersebut merupakan arus balik. "Jadi ini arus balik setelah warga berangkat dari Ternate ke Tidore," ucap Nurdin saat dikonfirmasi indotimur.com
Menurutnya, selain itu kepadatan penumpang terlihat di area dermaga pelabuhan Ferry Rum Tidore. Warga yang balik menuju ke kota Ternate terlihat memadati pelabuhan tersebut untuk menanti kedatangan kapal Ferry.
Dia mengaku untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, otoritas penyeberangan sungai menambah armada untuk melayani masyarakat yang melakukan perjalanan dari dan ke Tidore.
"ASDP telah menyiapkan 13 kapal untuk menghadapi lonjakan penumpang. Delapan kapal milik ASDP telah dioperasikan, dan sisanya armada swasta," tuturnya.
Selain kapal very, armada motor kayu dan speedboat juga disiapkan untuk melayani penumpang, "ada 12 unit motor kayu dan 50 speed boat terus bolak-balik untuk menghadapi lonjakan penumpang," tuturnya.
Kandati demikian, dia mengaku, kepadatan penumpang hari ini tak sebanding dengan hari kedua lebaran, di mana penumpukan penumpang H 2 lebaran itu lebih membeludak, hal tersebut dikarenakan, banyak warga baru berangkat mudik menuju Rum dan Ternate, untuk bersilaturahmi dengan keluarga merayakan Lebaran.
Sementara arus balik di pelabuhan ini diprediksi terjadi pada H 4 Lebaran, "jadi perkiraan kami untuk arus balik di Tidore ini besok sudah mulai kembali normal jikalau ada tak sebanding dengan saat ini," ungkapnya.
Nurdin manambahkan, dengan kondisi lonjakan penumpang seperti ini pihaknya menghimbau kepada masyarakat agar tetap berikhtiar agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan bersama," imbau Nurdin.
Terlebih lagi bagi pengguna transportasi kapal kayu agar lebih mengutamakan keselamatan diri. "Terkadang masyarakat kami tidak bisa membedakan mana tempat untuk penumpang duduk dan mana untuk kendaraan. Yang pastinya kami harap penumpang lebih utamakan keselamatan diri," pungkasnya.
(ier)