Home / Nusantara

BMKG: Cuaca Ekstrim Diprediksi Terjadi Tanggal 21-22 Mei

18 Mei 2022
Petugas Prakirawan BMKG Zaky Naury

TERNATE, OT - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Baabullah Ternate merilis prakiraan cuaca di wilayah Maluku Utara (Malut) sepekan kedepan.

Petugas Prakirawan BMKG Zaky Naury saat dikonfirmasi indotimur.com Rabu, (18/5/2022) mengatakan, prakiraan cuaca dalam tiga hari sampai sepekan kedepan secara umum di wilayah Maluku Utara masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat disertai petir dan angin kencang.

"Jadi memang untuk wilayah Maluku Utara kalau dilihat dari suhu permukaan laut yang menjadi salah satu faktor penting dalam pertumbuhan awan. Itu suhu permukaan laut masih hangat, jadi untuk pertumbuhan awan masih cukup besar," ucap Zaky di kantor BMKG Ternate.

Menurutnya, di wilayah Malut juga terjadi adanya konferensi atau daerah perlambatan udara sehingga masih banyak berpotensi terbentuk adanya awan-awan CB (awan penghasil hujan-red), dengan intensitas ringan hingga lebat disertai petir dan angin kencang.

"Untuk satu minggu kedepan memang, secara umum berawan namun ada potensi hampir di seluruh wilayah Malut masih berpeluang terjadi hujan ringan di siang atau sore hari dalam kurun waktu sepekan kedepan," terangnya.

Dia meminta masyarakat untuk mewaspadai adanya potensi hujan sedang hingga lebat di beberapa wilayah seperti Halmahera Tengah, Halmahera Barat, Sofifi, Ternate, Tidore Kepulauan, Halmahera Timur, Pulau Taliabu, dan Pulau Obi.

"Secara fluktuasi waktunya itu macam-macam misalnya hari ini ada potensi di Halmahera Barat, Tidore Kepulauan, Ternate, Halmahera Tengah, dan Halmahera Timur serta Pulau Taliabu," sebutnya.

Meski begitu, pada tanggal 19 mendatang nampak intensitas curah hujan itu menurun akan tetap meningkat kembali di tanggal 20 sampai 22 Mei di seluruh wilayah provinsi Malut dengan intensitas sedang hingga lebat.

Sedangkan untuk kecepatan arah angin terpantau secara umum berkisar antara 5-40 kilometer perjam akan tetapi perlu diwaspadai bila terjadi awan gelap atau awan tebal hal itu justru menimbulkan kecepatan angin mencapai lebih dari 60 kilometer perjam "dengan catatan kondisi angin seperti itu hanya terjadi ketika terjadi awan gelap dan tebal saja," ungkapnya.

Sementara untuk tinggi gelombang permukaan laut, sepekan kedepan secara umum terpantau rendah dengan kisaran antara 0,25-1,25 meter, meskipun demikian perlu diwaspadai ketika tanggal 21-22 Mei 2022 itu berpotensi terjadi peningkatan tinggi gelombang yang signifikan.

"Tinggi gelombang yang cukup signifikan itu bisa mencapai 2,5 meter terjadi di wilayah Kepulauan Sanana dan Taliabu. Jadi untu jalur penyeberangan menuju ke Bobong dan Sanana lebih berhati-hati pada tanggal yang telah disebutkan diatas," ujar Zaky.

BMKG menghimbau kepada masyarakat di wilayah Malut agar tetap mencermati informasi dan terus mengupdate informasi melalui media sosial resmi yang disampaikan BMKG maupun Pemerintah setempat.

Zaky menambahkan, pada bulan Mei tahun ini, secara umum merupakan puncak terjadi hujan meskipun dikatakan normal akan tetap potensi curah hujannya tinggi.

"Lebih khususnya kepada masyarakat yang tinggal dibentangkan kali atau kali mati dan masyarakat yang tinggal di pesisir pantai agar tetap berikhtiar dan waspada," imbaunya.

 (ier)


Reporter: Irfansyah
Editor: Fadli

BERITA TERKAIT