TERNATE, OT - Baru saja dibangun pada tahun 2023 lalu kanopi atau struktur atap tambahan di luar bangunan utama Bandara Sultan Baabullah Ternate ambruk setelah hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Ternate dan sekitarnya, Selasa (16/9/2025).
Informasi yang dihimpun indotimur.com menyebutkan insiden plafon yang roboh tersebut terjadi sekitar pukul 15:35 WIT. Teras plafon yang roboh sekitar 200 meter dengan lebar 8 meter. Kerugian akibat insiden ini ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Kepala Bandara Sultan Babullah Ternate, Sigit Budiarto mengaku teras plafon terminal bandara roboh diakibatkan kondisi cuaca kurang baik lantaran hujan deras disertai angin kencang demgan durasi yang cukup lama.
"Saya menduga plafon yang jatuh ke lantai ini bisa saja karena ada rembesan air hujan yang tertampung pada satu titik. Akibatnya tak mampu menahan beban dan roboh serta merembet sampai ke ujung," jelas Sigit. Selasa (16/9/2025).
Beruntung pada saat kejadian itu tak ada aktifitas penerbangan di bandara sehingga tidak ada korban jiwa dan luka-luka. Namun kerugian materi ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Sigit mengakui belum bisa memastikan penyebab ambruknya kanopi bandara. Olehnya itu, pihaknya akan melakukan evaluasi untuk memastikan penyebabnya.
"Untuk serpihan yang roboh itu sudah dibersihkan supaya tidak menggangu aktivitas di bandara," terangnya.
Sementara Kapolsek Ternate Utara, IPTU Wahyuddin mengatakan pasca kejadian tersebut pihak kepolisian bersama otoritas bandara telah melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Iya sementara kita lakukan penyelidikan terkait penyebab pasti ambruknya plafon tersebut," singkat Wahyuddin.
Sementara berdasarkan informasi yang dihimpun indotimur.com sebelumnya proyek pengembangan Bandar Udara Sultan Babullah di Ternate Maluku Utara mulai dikerjakan sejak 20 Maret 2023 oleh PT. Ramandika Mandiri dengan konsultan manajemen konstruksi PT. Tambora Setia Jaya dengan pagu anggaran senilai Rp 41.295.460.000 berasal dari anggaran APBN 2023 LPSE Kementerian Perhubungan.
Ironisnya, dengan menyedot anggaran terbilang fantastis. Awal mula pekerjaan rehabilitasi bandara tersebut terkesan asal-asalan. Dikarenakan mega proyek Bandara Sultan Babullah Ternate tersebut sempat ditemukan menggunakan bahan bekas itu terlihat saat proses pemasangan plafon yang tidak simetris, bahkan penyok dan bengkok pada beberapa bagian.
(ier)