SULA, OT - Gerakan kemanusiaan Barifola yang digagas Ikatan Keluarga Tidore (IKT) provinsi Maluku Utara, sejak tahun 2008, terus melakukan gerakan kemanusiaan dengan membangun rumah layak huni milik keluarga kurang mampu pada hampir semua kabupaten/kota di Maluku Utara.
Berdasarkan data yang dikantongi indotimur.com, hingga saat ini, tercatat tidak kurang dari 209 rumah layak huni telah dibangun oleh IKT melalui gerakan kemanusiaan Barifola. Jumlah ini tersebar pada 9 kabupaten/kota minus kabupaten Pulau Taliabu.
Ketua IKT Malut, Dr H Burhan Abdurahman mengatakan, Barifola berasal dari dua kata berbeda, Bari dan Fola, yang artinya kurang lebih, bahu-membahu/gotong royong dan rumah, jadi Barifola adalah sebuah gerakan kemanusiaan untuk bersama-sama secara gotong royong membangun rumah.
"Program ini pertama kali dilakukan pada tahun 2008 dengan membangun salah satu rumah warga di kelurahan Santiong. Sejak saat itu, program ini terus bergulir dan sampai saat ini, IKT melalui program Barifola sudah membangun 209 rumah saudara-saudara kita di hampir semua kabupaten/kota," ujar ketua IKT yang akrab disapa Haji Bur.
Untuk membangun rumah Barifola, IKT melaksanakan gerakan cala moi, atau gerakan Rp, 1000,- dimana setiap anggota IKT menyisihkan Rp 1000,- untuk dikumpulkan. "Alhamdulillah, sampai saat ini, dana untuk membangun rumah Barifola, murni berasal dari iuran anggota IKT dan bantuan dari dermawan," kata Haji Bur seraya memastikan hingga saat ini IKT belum pernah menyodorkan proposal baik ke pemerintah maupun swasta untuk membangun rumah Barifola.
Kata dia, ada tiga hal dasar yang menjadi pertimbangan dalam melakukan gerakan Barifola, yakni untuk menjalin dan mempererat tali silaturrahni antara anggota IKT dengan masyarakat, membantu warga yang kurang mampu dan membangkitkan kembali tradisi gotong-royong yang saat ini mulai hilang.
Program Barifola ini, kata Haji Bur, awalnya memamg hanya untuk warga Tidore, namun sejak rumah ke-8 sampai saat ini, para Mujahid Barifola dan pengurus IKT tidak lagi memilih suku, agama, ras dan antar golongan.
"Program Barifola ini murni gerakan kemanusiaan, sehingga IKT tidak lagi melihat suku, agama, ras, golongan atau kelompok. Kita sudah bangun rumah semua suku di Maluku Utara, bahkan suku Ambon, suku Jawa, Bugis, Gorontalo, Kei dan suku lainnya di Indomesia yang berdomisili di Maluku Utara, sudah kita bangun," jelasnya.
Haji Bur berharap, masyarakat Maluku Utara terus memberikan doa dan dukungan, agar program ini terus dilakukan. "Dalam setiap kesempatan syukuran dan penyerahan kumci rumah Barifola, saya bersama pengurus dan Mujahidin Barifola selalu meminta doa restu dan dukungan agar program ini terus dilakukan. Doakan saya dan keluarga IKT, doakan para Mujahid Barifola agar sehat, panjang umur supaya program ini terus dilakukan dan semakin banyak masyarakat yang dapat dibantu melalui program Barifola," harapnya.(thy)