Home / Nusantara

21 Mantan Karyawan GMM Asal NTT dan Pare-Pare Terlantar Bitung

12 Januari 2022
21 Karyawan saat ditemua Dinas Sosial Bitung

BITUNG, OT- Sedikitnya 21 warga Pare-Pare dan NTT harus bertahan hidup di masjid Al-Huda pasar cita, Bitung, karena sudah tidak memiliki uang untuk balik ke kampung halaman masing-masing.

21 warga tersebut merupakan mantan karyawan kelapa sawit GMM Kabupaten Halmahera Selatan, yang didatangkan sejak bulan November 2021 kemarin diiming-iming pekerjaan dengan gaji Rp 5 juta hingga Rp 7 juta lebih.

Namun, saat memasuki dua bulan pekerjaan sejak November hingga Desember 2021, para pekerja hanya mendapat upah kerja dikisaran Rp 900 ribu hingga Rp 1 juta.

"Kata mereka, mereka terpaksa pergi dari Halsel dikarenakan gaji yang disepakati tidak sesuai," ujar Kadis Sosial Bitung, Lady Ambat saat dikonfirmasi wartawan melalui handphone.

Ia menjelaskan, ke 21 warga tersebut, datang dari Ternate dengan menggunakan kapal feri dan tiba di Bitung pada hari Selasa 11 Januari 2022 kemarin, namun sesampainya di Bitung mereka tidak memiliki keluarga yang bisa menampung mereka.

"Jadi salah satu warga Bitung Timur, yakni Yadi tidak tega pada mereka langsung  memberikan bantuan dengan menghubungi Imam Masjid Al Huda pasar Cita Bitung agar mereka dapat tempati sementara di Masjid," terangnya.

Di masjid tersebut, kata Lady, lurah sempat menanyakan pada salah satu dari mereka yaitu kenapa mereka sampai ke Bitung dan mereka menjelaskan.

"Pada bulan November 2021 lalu, dari perusahan pabrik Sawit yaitu PT GGM alamat Halmahera Selatan menawarkan pekerjaan pada mereka dengan perjanjian kerja gaji masing-masing mendapatkan Rp 5 sampai Rp 7 juta, sehingga mereka setuju maka datanglah mereka dari Lombok dan Pare Pare (Makassar) menuju Halmahera,” ujarnya.

Lanjut dia, mereka bekerja sudah dua bulan tapi diberikan gaji hanya sekitar 1 juta sehingga tidak sesuai dengan perjanjian kerja, maka mereka meninggalkan tempat kerja di Halmahera menuju Ternate.

Kata Lady, ke 21 warga tersebut sampai di Kota Ternate mereka kekurangan uang untuk ke Bitung, tapi mereka ada yang bantu yaitu seorang  haji dan beberapa tukang ojek di sana.

"Jadi katanya bantuan itu dalam biaya swab/antigen dan biaya tiket ke Bitun. Di bitung mereka hanya akan transit menuju daerah masing-masing . 7 orang tujuan Pare-Pare Makassar, 14 orang  termasuk bayi tujuan Lombok NTT ,” katanya.

Sementara HRD GMM Hengki, mengaku para pekerja tersebut merupakan pegawai kontrak dan telah selesai masa kontraknya, sehingga mereka balik ke kampung halaman masing-masing.

"Mereka suda selsai kontraknya dan sudah balik, jadi bukan tanggung jawab kami lagi," singkatnya.(iel)


Reporter: Sahril Samad
Editor: Ikbal Bafagih

BERITA TERKAIT