Home / Berita / Nasional

Nobar dan Talkshow Makin Cakap Digital Digelar di Kota Sofifi

30 September 2023

SOFIFI, OT- Manajemen Literasi Digital provinsi Maluku Utara akan menggelar talkshow makin cakap digital secara online (nonton bareng) bertajuk: "Perlunya Perlindungan Data Pribadi Pada Transaksi Online" yang akan digelar pada Sabtu (23/9/2023) di Sofifi, Ibu Kota provinsi Maluku Utara. 

Para narasumber yang akan tampil adalah KH. Abdul Gani Kasuba, Lc (Gubernur Maluku Utara) selaku Keynote speech, Fajria Fatmasari (Ketua Inkubator Bisnis Polteknik APP Jakarta, Aulia Putri (Fasilitator Nasional), Bayu Prabowo Sutjiatmo (Ketua Program Studi Perdagangan Internasional Wilayah ASEAN dan RRT-Polteknik APP Jakarta), dan akan dipandu oleh Aji Kresno (Moderator), Pricillia Kharie (Master of Ceremony).

Para narasumber akan tampil berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka sesuai spesifikasi dan kapasitasnya lewat cara pandang perspektifnya masing-masing tentang empat pilar literasi digital. Fajria Fatmasari akan memaparkan tentang kecakapan digital, Aulia Putri akan memaparkan tentang Etika Digital, Bayu Prabowo Sutjiatmo akan memaparkan tentang Keamanan Digital. Tentunya hal tersebut sangat diperlukan kita semua ditengah derasnya arus informasi dan transformasi digital yang berkembang pesat saat ini.

Pemahaman bahwa kemajuan teknologi informasi telah membawa dampak yang sangat berguna bagi tatanan kehidupan manusia modern saat ini merupakan pengetahuan umum namun bagaimana cara memanfaatkan kemajuan teknologi informasi tersebut agar bukan hanya bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat semata melainkan pula dapat memberikan jaminan keamanan, kecakapan dalam bermedia sosial dan juga sesuai dengan kaidah dan etika serta budaya dalam menggunakan sarana digital sebagai produk dari kemajuan teknologi informasi tersebut. 

Pada konteks ini maka setiap pribadi manusia secara personal maupun komunal selaku anggota masyarakat haruslah memiliki kemampuan dalam memahami empat pilar literasi digital yaitu: menjadi cakap digital, etika digital, budaya digital serta keamanan digital. 

Pentingnya seseorang untuk memahami empat pilar literasi digital tersebut adalah sangat bermanfaat dalam bermedia sosial antara lain adalah: 

Pertama; menghadirkan dan mempengaruhi pemikiran atau pandangan pribadi atau pihak lain terhadap yang bersangkutan secara personal meskipun hanya dengan memanfaatkan sebuah telepon genggam melalui postingan kita pada platform digital tertentu. Orang akan mengenal dan seolah merasa dekat dengan kita tanpa ada sentuhan secara fisik atau interaksi dan komunikasi verbal lainnya karena interaksi tersebut dapat saja berlaangsung melalui sarana platform digital yang kita gunakan, apakah Facebook, Instagram, YouTube, dan lain-lain sebagainya.

Kedua, memahami apa yang sedang terjadi atau dialami dan apa yang akan terjadi atau akan dialami oleh seseorang atau pihak tertentu dari sebuah peristiwa yang didistribusikan oleh diri seseorang atau pihak tertentu tentang sebuah realitas faktual ataupun opini pribadi yang dipandang relevan dengan tujuan tertentu misalnya agar menjadi viral. Hal ini umum terjadi hingga bersentuhan pada soal keamanan digital atas data pribadi dan lain sebagainya;

Ketiga; menjadi sarana efektif dan ekonomis untuk memperoleh data pribadi seseorang dan juga mempromosikan seseorang untuk sebuah branding dan suatu kepentingan pencitraan. Pada konteks ini, kita dapat memperoleh berbagai sumber informasi tentang data diri pribadi seseorang dengan mudah dan murah melalui berbagai postingan yang pernah di produksi dan di distribusikan melalui media sosial atau platform digital milik yang bersangkutan.

Keempat, kualitas pribadi atau personal, perusaahan atau jenis produk tertentu menjadi lebih dikenal dari publisitas di media sosial ataupun berbagai platform digital yang dipergunakan. Dalam konteks ini maka ruaang digital menjadi pusat informasi atas segala sesuatu jika kita ingin mendalaminya secara lebih jauh atau lebih datail, baik tentang seseorang secara personal maupun komunitas atau produk tertentu, atau dengan kata lain entah orang, barang ataupun jasa yang kita butuhkan.

Manajer Kampanye Literasi Digital provinsi Maluku Utara, Frisilia Albanjar, A. Md, Par mengungkapkan, Talkshow dengan metode online dan nonton bareng (nobar) dengan tema ini saangatlah menarik ditengah maraknya kejahatan di berbagai platform digital atau media sosial belakangan ini. Hoax, perundungan dan lain-lain sebagainya merupaakan gejala umum yang sering dialami oleh masyarakat dalam bermedia sosial sehingga membutuhkan pengetahuan dan pemahaman tentang empat pilar literasi digital termasuk salah satunya yang sangat penting adalah keamanan digital (data pribadi). 

“Berbagai modus kejahatan di media sosial semakin berkembang pesat seiring kemajuan dan kecanggihan teknologi yang kita alami saat ini sehingga kita dituntut untuk menjadi cakap digital untuk menangkis berbagai bentuk kejahatan (cyber crime) tersebut," kata Frisilia.

Lanjut Frisilia, media sosial dengan berbagai fitur layanan belanja online atau berbagai jenis aplikasi yang memudahkan masyarakat untuk melaksanakan transaksi online mengharuskan kita untuk meregistrasi data diri pribadi sebagai pembeli, dengan cara demikian maka sudah pasti berbagai informasi data diri kita diminta untuk disampaikan melalui kolom yang disediakan sehingga dengan mudah data diri kita diketahui atau diakses oleh pihak lain. 

“Yang menjadi persoalan kemudian adalah apakah data diri kita benar-benar menjadi aman ataukah berpeluang untuk disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab untuk kepentingan tertentu termasuk bagi aksi kejahatan di ruang digital dan sebagainya?. Dengan demikian maka sebagai pengguna media digital, masyarakat ditunut untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan Perlindungan Data Pribadi Pada Transaksi Online sebagaimana yang kita perbincangkan nanti saat nobar dan talkshow." Pungkas Frisilia.

Nx

Nobar dan Talkshow Makin Cakap Digital Digelar di Kota Sofifi

SOFIFI, OT- Manajemen Literasi Digital provinsi Maluku Utara akan menggelar talkshow makin cakap digital secara online (nonton bareng) bertajuk: "Perlunya Perlindungan Data Pribadi Pada Transaksi Online" yang akan digelar pada Sabtu (23/9/2023) di Sofifi, Ibu Kota provinsi Maluku Utara. 

Para narasumber yang akan tampil adalah KH. Abdul Gani Kasuba, Lc (Gubernur Maluku Utara) selaku Keynote speech, Fajria Fatmasari (Ketua Inkubator Bisnis Polteknik APP Jakarta, Aulia Putri (Fasilitator Nasional), Bayu Prabowo Sutjiatmo (Ketua Program Studi Perdagangan Internasional Wilayah ASEAN dan RRT-Polteknik APP Jakarta), dan akan dipandu oleh Aji Kresno (Moderator), Pricillia Kharie (Master of Ceremony).

Para narasumber akan tampil berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka sesuai spesifikasi dan kapasitasnya lewat cara pandang perspektifnya masing-masing tentang empat pilar literasi digital. Fajria Fatmasari akan memaparkan tentang kecakapan digital, Aulia Putri akan memaparkan tentang Etika Digital, Bayu Prabowo Sutjiatmo akan memaparkan tentang Keamanan Digital. Tentunya hal tersebut sangat diperlukan kita semua ditengah derasnya arus informasi dan transformasi digital yang berkembang pesat saat ini.

Pemahaman bahwa kemajuan teknologi informasi telah membawa dampak yang sangat berguna bagi tatanan kehidupan manusia modern saat ini merupakan pengetahuan umum namun bagaimana cara memanfaatkan kemajuan teknologi informasi tersebut agar bukan hanya bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat semata melainkan pula dapat memberikan jaminan keamanan, kecakapan dalam bermedia sosial dan juga sesuai dengan kaidah dan etika serta budaya dalam menggunakan sarana digital sebagai produk dari kemajuan teknologi informasi tersebut. 

Pada konteks ini maka setiap pribadi manusia secara personal maupun komunal selaku anggota masyarakat haruslah memiliki kemampuan dalam memahami empat pilar literasi digital yaitu: menjadi cakap digital, etika digital, budaya digital serta keamanan digital. 

Pentingnya seseorang untuk memahami empat pilar literasi digital tersebut adalah sangat bermanfaat dalam bermedia sosial antara lain adalah: 

Pertama; menghadirkan dan mempengaruhi pemikiran atau pandangan pribadi atau pihak lain terhadap yang bersangkutan secara personal meskipun hanya dengan memanfaatkan sebuah telepon genggam melalui postingan kita pada platform digital tertentu. Orang akan mengenal dan seolah merasa dekat dengan kita tanpa ada sentuhan secara fisik atau interaksi dan komunikasi verbal lainnya karena interaksi tersebut dapat saja berlaangsung melalui sarana platform digital yang kita gunakan, apakah Facebook, Instagram, YouTube, dan lain-lain sebagainya.

Kedua, memahami apa yang sedang terjadi atau dialami dan apa yang akan terjadi atau akan dialami oleh seseorang atau pihak tertentu dari sebuah peristiwa yang didistribusikan oleh diri seseorang atau pihak tertentu tentang sebuah realitas faktual ataupun opini pribadi yang dipandang relevan dengan tujuan tertentu misalnya agar menjadi viral. Hal ini umum terjadi hingga bersentuhan pada soal keamanan digital atas data pribadi dan lain sebagainya;

Ketiga; menjadi sarana efektif dan ekonomis untuk memperoleh data pribadi seseorang dan juga mempromosikan seseorang untuk sebuah branding dan suatu kepentingan pencitraan. Pada konteks ini, kita dapat memperoleh berbagai sumber informasi tentang data diri pribadi seseorang dengan mudah dan murah melalui berbagai postingan yang pernah di produksi dan di distribusikan melalui media sosial atau platform digital milik yang bersangkutan.

Keempat, kualitas pribadi atau personal, perusaahan atau jenis produk tertentu menjadi lebih dikenal dari publisitas di media sosial ataupun berbagai platform digital yang dipergunakan. Dalam konteks ini maka ruaang digital menjadi pusat informasi atas segala sesuatu jika kita ingin mendalaminya secara lebih jauh atau lebih datail, baik tentang seseorang secara personal maupun komunitas atau produk tertentu, atau dengan kata lain entah orang, barang ataupun jasa yang kita butuhkan.

Manajer Kampanye Literasi Digital provinsi Maluku Utara, Frisilia Albanjar, A. Md, Par mengungkapkan, Talkshow dengan metode online dan nonton bareng (nobar) dengan tema ini saangatlah menarik ditengah maraknya kejahatan di berbagai platform digital atau media sosial belakangan ini. Hoax, perundungan dan lain-lain sebagainya merupaakan gejala umum yang sering dialami oleh masyarakat dalam bermedia sosial sehingga membutuhkan pengetahuan dan pemahaman tentang empat pilar literasi digital termasuk salah satunya yang sangat penting adalah keamanan digital (data pribadi). 

“Berbagai modus kejahatan di media sosial semakin berkembang pesat seiring kemajuan dan kecanggihan teknologi yang kita alami saat ini sehingga kita dituntut untuk menjadi cakap digital untuk menangkis berbagai bentuk kejahatan (cyber crime) tersebut," kata Frisilia.

Lanjut Frisilia, media sosial dengan berbagai fitur layanan belanja online atau berbagai jenis aplikasi yang memudahkan masyarakat untuk melaksanakan transaksi online mengharuskan kita untuk meregistrasi data diri pribadi sebagai pembeli, dengan cara demikian maka sudah pasti berbagai informasi data diri kita diminta untuk disampaikan melalui kolom yang disediakan sehingga dengan mudah data diri kita diketahui atau diakses oleh pihak lain. 

“Yang menjadi persoalan kemudian adalah apakah data diri kita benar-benar menjadi aman ataukah berpeluang untuk disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab untuk kepentingan tertentu termasuk bagi aksi kejahatan di ruang digital dan sebagainya?. Dengan demikian maka sebagai pengguna media digital, masyarakat ditunut untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan Perlindungan Data Pribadi Pada Transaksi Online sebagaimana yang kita perbincangkan nanti saat nobar dan talkshow." Pungkas Frisilia.(red)


Reporter: Tim
Editor: Fauzan Azzam

BERITA TERKAIT